Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Pikiran dan Syukur

Selamat pagi..

Indahnya Sharing..😊
Di sebuah kelas seorang guru meminta seorang muridnya maju ke depan kelas dan memintanya mengangkat tangan ke samping.
Sang guru pun menarik tangan anak itu ke bawah sambil meminta si anak menahan sekuat tenaga. Tangannya ternyata kuat menahan tarikan sang guru.

“Sekarang pikirkan hal-hal yang membuatmu sedih,” seru sang guru. Setelah beberapa Saat ditariknya lagi tangan si anak. Jatuh. Tangannya tak kuat menahan tarikan sang guru.
“Bayangkan hal-hal yang membuatmu gembira,” kata sang guru. Setelah beberapa saat ditariknya lagi tangan sang anak ke bawah. Tangan itu dengan sangat kuat mampu menahan tarikan sang guru.

Kemudian sang guru meminta si anak keluar ruangan. Dikatakannya kepada murid-murid lain dalam ruangan tersebut, “Pikirkanlah yang buruk-buruk tentang si anak ini kalau ia masuk lagi.”
Dan ketika si anak masuk dan kembali mengangkat tangan, kembali tangannya lunglai saat ditarik sang guru. Ajaib.

Kemudian sang guru berbisik ke telinga si anak, ” Bayangkan kamu punya tameng untuk menahan apapun energi buruk yang mengarah padamu.”

Saat itu seisi kelas terus berfikir buruk dan mencaci maki si anak yang ada di depan kelas dalam hati. Ajaib, kali ini si anak di depan kelas dapat menahan tarikan tangan sang guru.

Percobaan ini benar-benar membuktikan bahwa setiap pikiran dan kata punya kuasa. Kata yang buruk muncul dari pikiran dan perasaan yang buruk, baik mengenai diri sendiri maupun orang lain. Dan keduanya berdampak buruk pula. Pikiran yang tidak menyenangkan mengenai kejadian yang kita alami membuat kita lemah. Pikiran buruk mengenai orang lain membuatnya lemah.


Sebaliknya pikiran baik mengenai diri kita sendiri membuat diri kita kuat. Dan pikiran bahwa kita dapat melindungi diri dari berbagai hal yang melemahkan, benar-benar dapat memperkuat diri kita.

Sahabatku,
Bayangkan kalau sebagian besar waktu kita diisi dengan kesedihan, keresahan, kegalauan, ketakutan atau kebencian. Bayangkan betapa lemahnya diri kita, termasuk sistim pertahanan diri kita terhadap berbagai penyakit.
Dan bayangkan kalau sebagian besar waktu kita penuh dengan kegembiraan, kebahagiaan, rasa bersyukur, cinta kasih, dan optimisme. Maka kita membantu setiap sel dalam tubuh kita untuk menjadi kuat.

Bayangkan pula kalau kita berbicara buruk tentang orang lain, apakah itu benar atau salah, apalagi kalau diiringi dengan rasa benci atau dendam. Kita membuat diri kita sendiri lemah dan kita melemahkan orang lain.
Marilah kita biasakan membangun pikiran yang selalu bersyukur. Dari pengalamanku, rasa syukur inilah yang mampu memunculkan berbagai rasa indah lainnya, bahagia, gembira, dan lain-lain.

Syukurilah segala hal yang diberikan Sang Maha Pencipta. Punya kanker? Ditinggalkan pacar/suami/istri/anak tercinta? Cerai? Dipukul? Punya pasangan berandalan? Masih punya mata kan? Hidung? Mulut? Masih bernafas kan? Masih punya teman kan?
Syukuri apa yang ada karena bisa jadi semua itu pun suatu hari diambil kembali oleh Yang Memiliki.

Jangan ratapi apa yang tak ada, karena meratap tak membantu kita menemukan kembali apa yang tak ada itu. Justru dengan syukur mungkin Sang Pemberi akan menggantikan dengan yang lebih baik.
Yuk, kita ciptakan keberuntungan dalam hidup kita.
Syukur > rasa baik > pikir baik > kata baik > prilaku baik > kebiasaan baik > karakter baik > nasib baik – dengan izinNya.

Ingatlah, bersyukur membawa karuniaNya yang berlimpah. Inilah mekanisme yang diciptakanNya.
Jadi…
🌹 Apakah yang dapat kita lakukan hari ini untuk selalu menjaga rasa yang baik? Berpikir yang baik dan menyenangkan?
🌹 Apakah yang harus kita jauhi agar kita terlindung dari pikiran-pikiran yang menganggu perasaan baik ini?
🌹 Apakah yang harus kita dekati dan datangi selalu untuk terus menambah pikiran dan perasaan baik ini?

0 komentar:

Posting Komentar