Dalam sebuah hadits shahih yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dari Walid Abu Malih, ayahnya yang pernah dibonceng Rasulullah menceritakan:
كُنْتُ رَدِيفَ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- فَعَثَرَتْ دَابَّتُهُ فَقُلْتُ تَعِسَ الشَّيْطَانُ . فَقَالَ لاَ تَقُلْ تَعِسَ الشَّيْطَانُ فَإِنَّكَ إِذَا قُلْتَ ذَلِكَ تَعَاظَمَ حَتَّى يَكُونَ مِثْلَ الْبَيْتِ وَيَقُولَ بِقُوَّتِى وَلَكِنْ قُلْ بِسْمِ اللَّهِ فَإِنَّكَ إِذَا قُلْتَ ذَلِكَ تَصَاغَرَ حَتَّى يَكُونَ مِثْلَ الذُّبَابِ
Ketika aku dibonceng Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam tiba-tiba unta beliau tergelincir. Serta merta aku mengatakan, “Celakalah syetan.” Maka beliau bersabda, “Jangan kamu katakan, ‘celakalah syetan,’ sebab jika kamu katakan seperti itu maka syetan akan membesar sebesar rumah dan dengan sombongnya syetan akan berkata; ‘itu terjadi karena kekuatanku’. Akan tetapi, ucapkanlah ‘Bismillah’ sebab jika engkau mengucapkan basmalah syetan akan mengecil hingga seukuran lalat.” (HR. Abu Dawud)
[6/11/2015 19.21]
[6/11/2015 19.21]
0 komentar:
Posting Komentar