🐢 🐢
Di sebuah organisasi pertambangan minyak di Arab Saudi, diakhir tahun 1940-an. Seorang pegawai rendahan, remaja lokal asli Saudi, kehausan dan bergegas mencari air untuk menyiram tenggorokannya yg kering. Ia begitu gembira ketika melihat air dingin yg tampak didepannya dan segera mengisi air dingin kedalam gelas.
Belum sempat ia minum, tangannya terhenti oleh sebuah hardikan : “Hei, kamu tidak boleh minum air ini. Kamu cuma Anggota Pekerja Biasa. Air ini hanya khusus untuk Pengurus Insinyur”. Suara itu berasal dari mulut seorang Senior Enjenir Amerika yg bekerja di perusahaan tsb.
Anggota muda itu akhirnya hanya terdiam menahan haus. Ia tahu ia hanya lulusan SD. Kalaupun ada pendidikan yg dibanggakan, ia lulusan lembaga Tahfidz Quran, tapi keahlian itu tidak ada harganya di Organisasi perusahaan minyak yg saat itu masih dikendalikan oleh manajeman Amerika.
Hardikan itu selalu terngiang di kepalanya. Ia lalu ber-tanya² kenapa ini terjadi padaku? Kenapa segelas air saja dilarang untuk'ku? Apakah karena aku pekerja rendahan, sedangkan mereka insinyur? Apakah kalau aku menjadi insinyur aku bisa minum? Apakah aku bisa menjadi insinyur seperti mereka?
Pertanyaan ini selalu ter-ngiang² dalam dirinya. Kejadian ini akhirnya menjadi momentum baginya untuk membangkitkan “SIKAP POSITIF”.
Muncul komitmen dalam dirinya. iapun lalu bekerja keras siang hari dan melanjutkan sekolah malam hari. Hampir setiap hari ia kurang tidur untuk mengejar ketertinggalannya.
Tidak jarang olok² dari temanpun diterimanya. Buah kerja kerasnya menggapai hasil. Ia akhirnya bisa lulus SMA.
Kerja kerasnya membuat perusahaan memberi kesempatan padanya untuk mendalami ilmu. Ia dikirim ke Amerika mengambil kuliah S1 bidang teknik dan master bidang geologi. Pemuda ini lulus dengan hasil memuaskan.
Selanjutnya ia pulang kenegerinya dan bekerja sebagai insinyur.
Kini ia sudah menaklukkan ”rasa sakit”nya, kembali sebagai insinyur dan bisa minum air yg dulu dilarang baginya. Apakah sampai di situ saja? Tidak, karirnya melesat terus. Ia sudah terlatih bekerja keras dan mengejar ketinggalan, dalam pekerjaanpun karirnya menyusul yg lain.
Karirnya melonjak dari kepala lokal. kepala wilayah. manajer umum sampai akhirnya ia menjabat sebagai wakil direktur, sebuah jabatan tertinggi yg bisa dicapai oleh orang lokal saat itu.
Ada kejadian menarik ketika ia menjabat wakil direktur. Insinyur Amerika yg dulu pernah mengusirnya, kini justru jadi bawahannya.
Suatu hari insinyur tsb datang menghadap karena ingin minta izin libur dan berkata : “Aku ingin mengajukan izin liburan. Aku berharap Anda tidak mengaitkan kejadian air di masa lalu dengan pekerjaan resmi ini. Aku berharap Anda tidak membalas dendam atas kekasaran dan keburukan perilaku'ku di masa lalu”.
Apa jawab sang wakil direktur mantan Anggota pekerja rendahan in i: “Aku ingin berterima-kasih padamu dari lubuk hatiku paling dalam karena kau melarang aku minum saat itu. Ya dulu aku benci padamu. Tapi, setelah izin Allah, kamu lah sebab kesuksesanku hingga aku meraih sukses ini.
Kini sikap positfnya sudah membuahkan hasil, lalu apakah ceritanya sampai disini?
Tidak. Akhirnya mantan anggota pegawai rendahan ini menempati pengurus tertinggi di perusahaan tsb. Ia menjadi Presiden Direktur pertama yg berasal dari bangsa Arab.
Tahukan Anda apa perusahaan yg dipimpinnya? Perusahaan itu adalah Aramco (Arabian American Oil Company) perusahaan minyak terbesar didunia.
Ditangannya perusahaan ini semakin membesar dan kepemilikan Arab Saudi semakin dominan. Kini perusahaaan ini menghasilakn 3.4 juta barrels (540,000,000 m3) dan mengendalikan lebih dari 100 ladang migas di Saudi Arabia dengan total cadangan 264 miliar barrels (4.20×1010 m3) minyak dan 253 triliun cadangan gas.
Atas prestasinya Ia ditunjuk Raja Arab Saudi untuk menjabat sebagai Menteri Perminyakan dan Mineral yg mempunyai pengaruh sangat besar terhadap dunia.
Ini adalah kisah adaptif..Ali bin Ibrahim Al-Naimi yg sejak tahun 1995 sampai saat ini menjabat sebagai Menteri Perminyakan dan Mineral Arab Saudi.
Terbayangkah hanya dengan mengembangkan hina'an menjadi hal yg positif, isu air segelas dimasa lalu membentuknya menjadi salah seorang pengurus pengelola organisasi minyak yg paling berpengaruh di seluruh dunia.
Itulah kekuatan”SIKAP POSITIF”
Kita tidak bisa mengatur bagaimana orang lain berperilaku terhadap kita Kita tidak pernah tahu bagaimana keadaan akan menimpa kita.
Tapi kita sepenuhnya punya kendali bagaimana menyikapinya.
Apakah ingin hancur karenanya? Atau bangkit dengan semangat “Bersikap Positif” dan menjadi bagian dari solusi...
💥terimakasih mau mikir & membacanya💥
Di sebuah organisasi pertambangan minyak di Arab Saudi, diakhir tahun 1940-an. Seorang pegawai rendahan, remaja lokal asli Saudi, kehausan dan bergegas mencari air untuk menyiram tenggorokannya yg kering. Ia begitu gembira ketika melihat air dingin yg tampak didepannya dan segera mengisi air dingin kedalam gelas.
Belum sempat ia minum, tangannya terhenti oleh sebuah hardikan : “Hei, kamu tidak boleh minum air ini. Kamu cuma Anggota Pekerja Biasa. Air ini hanya khusus untuk Pengurus Insinyur”. Suara itu berasal dari mulut seorang Senior Enjenir Amerika yg bekerja di perusahaan tsb.
Anggota muda itu akhirnya hanya terdiam menahan haus. Ia tahu ia hanya lulusan SD. Kalaupun ada pendidikan yg dibanggakan, ia lulusan lembaga Tahfidz Quran, tapi keahlian itu tidak ada harganya di Organisasi perusahaan minyak yg saat itu masih dikendalikan oleh manajeman Amerika.
Hardikan itu selalu terngiang di kepalanya. Ia lalu ber-tanya² kenapa ini terjadi padaku? Kenapa segelas air saja dilarang untuk'ku? Apakah karena aku pekerja rendahan, sedangkan mereka insinyur? Apakah kalau aku menjadi insinyur aku bisa minum? Apakah aku bisa menjadi insinyur seperti mereka?
Pertanyaan ini selalu ter-ngiang² dalam dirinya. Kejadian ini akhirnya menjadi momentum baginya untuk membangkitkan “SIKAP POSITIF”.
Muncul komitmen dalam dirinya. iapun lalu bekerja keras siang hari dan melanjutkan sekolah malam hari. Hampir setiap hari ia kurang tidur untuk mengejar ketertinggalannya.
Tidak jarang olok² dari temanpun diterimanya. Buah kerja kerasnya menggapai hasil. Ia akhirnya bisa lulus SMA.
Kerja kerasnya membuat perusahaan memberi kesempatan padanya untuk mendalami ilmu. Ia dikirim ke Amerika mengambil kuliah S1 bidang teknik dan master bidang geologi. Pemuda ini lulus dengan hasil memuaskan.
Selanjutnya ia pulang kenegerinya dan bekerja sebagai insinyur.
Kini ia sudah menaklukkan ”rasa sakit”nya, kembali sebagai insinyur dan bisa minum air yg dulu dilarang baginya. Apakah sampai di situ saja? Tidak, karirnya melesat terus. Ia sudah terlatih bekerja keras dan mengejar ketinggalan, dalam pekerjaanpun karirnya menyusul yg lain.
Karirnya melonjak dari kepala lokal. kepala wilayah. manajer umum sampai akhirnya ia menjabat sebagai wakil direktur, sebuah jabatan tertinggi yg bisa dicapai oleh orang lokal saat itu.
Ada kejadian menarik ketika ia menjabat wakil direktur. Insinyur Amerika yg dulu pernah mengusirnya, kini justru jadi bawahannya.
Suatu hari insinyur tsb datang menghadap karena ingin minta izin libur dan berkata : “Aku ingin mengajukan izin liburan. Aku berharap Anda tidak mengaitkan kejadian air di masa lalu dengan pekerjaan resmi ini. Aku berharap Anda tidak membalas dendam atas kekasaran dan keburukan perilaku'ku di masa lalu”.
Apa jawab sang wakil direktur mantan Anggota pekerja rendahan in i: “Aku ingin berterima-kasih padamu dari lubuk hatiku paling dalam karena kau melarang aku minum saat itu. Ya dulu aku benci padamu. Tapi, setelah izin Allah, kamu lah sebab kesuksesanku hingga aku meraih sukses ini.
Kini sikap positfnya sudah membuahkan hasil, lalu apakah ceritanya sampai disini?
Tidak. Akhirnya mantan anggota pegawai rendahan ini menempati pengurus tertinggi di perusahaan tsb. Ia menjadi Presiden Direktur pertama yg berasal dari bangsa Arab.
Tahukan Anda apa perusahaan yg dipimpinnya? Perusahaan itu adalah Aramco (Arabian American Oil Company) perusahaan minyak terbesar didunia.
Ditangannya perusahaan ini semakin membesar dan kepemilikan Arab Saudi semakin dominan. Kini perusahaaan ini menghasilakn 3.4 juta barrels (540,000,000 m3) dan mengendalikan lebih dari 100 ladang migas di Saudi Arabia dengan total cadangan 264 miliar barrels (4.20×1010 m3) minyak dan 253 triliun cadangan gas.
Atas prestasinya Ia ditunjuk Raja Arab Saudi untuk menjabat sebagai Menteri Perminyakan dan Mineral yg mempunyai pengaruh sangat besar terhadap dunia.
Ini adalah kisah adaptif..Ali bin Ibrahim Al-Naimi yg sejak tahun 1995 sampai saat ini menjabat sebagai Menteri Perminyakan dan Mineral Arab Saudi.
Terbayangkah hanya dengan mengembangkan hina'an menjadi hal yg positif, isu air segelas dimasa lalu membentuknya menjadi salah seorang pengurus pengelola organisasi minyak yg paling berpengaruh di seluruh dunia.
Itulah kekuatan”SIKAP POSITIF”
Kita tidak bisa mengatur bagaimana orang lain berperilaku terhadap kita Kita tidak pernah tahu bagaimana keadaan akan menimpa kita.
Tapi kita sepenuhnya punya kendali bagaimana menyikapinya.
Apakah ingin hancur karenanya? Atau bangkit dengan semangat “Bersikap Positif” dan menjadi bagian dari solusi...
💥terimakasih mau mikir & membacanya💥
0 komentar:
Posting Komentar