Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

TUKANG SAMPAH

(Sebuah kisah nyata) 

Suatu pagi, terlihat seorang wanita berpenampilan menarik berusia 40an membawa anaknya memasuki area perkantoran sebuah perusahaan besar terkenal, yang berada di gedung perkantoran megah dan mewah di Jakarta. Karena masih sepi, mereka berdua pun duduk di taman indah samping gedung untuk sarapan sambil menikmati hamparan hijau nan asri. Selesai makan, si wanita membuang sembarangan tisu bekas pakai.



Tidak jauh dari situ, ada seorang kakek tua berpakaian sederhana memegang gunting untuk memotong ranting. Si kakek itu menghampiri dan memungut sampah tisu itu, membuangnya ke tempat sampah. Beberapa waktu kemudian, kembali wanita itu membuang lagi tanpa rasa sungkan, kakek itu pun dengan sabar memungut dan membuangnya ke tempat sampah.

Sambil menunjuk ke arah sang kakek, si wanita itu berkata ke anaknya,”Nak, kamu lihat kan, jika tidak sekolah dengan benar, nanti masa depan kamu cuma seperti kakek itu, kerjanya mungutin dan buang sampah! Kotor, kasar, dan rendah seperti dia, Jelas, ya?”

Si kakek meletakkan gunting dan menyapa ke wanita itu, “Permisi, ini taman pribadi, bagaimana ibu bisa masuk kesini ?” 
Wanita itu dengan sombong menjawab, “Aku adalah calon manager yang dipanggil oleh perusahaan ini.”


Di waktu yang bersamaan, seorang pria perlente, berpakaian jas lengkap, dengan sangat sopan dan hormat menghampiri sambil berkata, ”Pak Presdir, hanya mau mengingatkan saja, rapat sebentar lagi akan segera dimulai.”

Sang kakek mengangguk, lalu sambil mengarahkan matanya ke wanita itu, dia berkata, “Manager, tolong untuk wanita ini, menurut saya tidak cocok untuk mengisi posisi apa pun di perusahaan ini.”
Sambil melirik ke arah si wanita, si manager menjawab cepat, “Baik Pak Presdir, kami segera laksanakan sesuai perintah Bapak.”
Setelah itu, sambil berjongkok, sang kakek mengulurkan tangan membelai kepala si anak, “Nak, di dunia ini, yang penting adalah belajar untuk menghormati orang lain, siapa pun dia, entah direktur atau tukang sampah..."

Si Wanita tertunduk malu, tanpa berani memandang si kakek. Kakek itu adalah Bob Sadino, seorang konglomerat besar,  yang kedudukannya sebagai Presiden Direktur di perusahaan tersebut. Kita semua tahu bahwa Bob Sadino adalah seorang pengusaha besar yang berpenampilan sangat sederhana dan terkenal dengan ciri khasnya yang selalu mengenakan kemeja lengan pendek dan celana pendek, bahkan ketika bertemu dengan pejabat negara maupun presiden sekalipun..! 
*****

Saudaraku... 
Hargailah setiap orang yang anda temui, walaupun penampilan mereka biasa-biasa saja. Penampilan seseorang belum tentu (bahkan seringkali) menggambarkan kedudukan sosialnya.
Jangan pernah meremehkan orang yang kondisi sosial ekonominya di bawah anda, karena suatu saat orang tersebut bisa saja berada di atas anda. Setiap orang layak untuk dihargai, terlepas dari kedudukan, suku, agama dan status sosialnya. 
"Sesungguhnya Allah tidak menilai kamu berdasar rupa fisik dan penampilanmu, tetapi Dia menilai hati dan amalmu." (HR. Muslim)
😊❤💕