Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

CIRI-CIRI SAHABAT SEJATI DALAM ISLAM


♥Rasulullah Shallahu ‘alaihi Wassalam bersabda: 💕"💕
“Maukah aku tunjukkan pada kalian tentang sesuatu yg derajatnya lebih utama daripada Sholat, Puasa, Sedekah?”
♡Para sahabat: ‘Mau, wahai Rasulullah!’
Beliau Bersabda : “Perbaiki pergaulan, karena rusaknya hubungan baik berarti mencukur, aku tidak mengatakan mencukur rambut, tapi mencukur AGAMA.” (HR. At-Tirmidzi).
“Seseorang itu tergantung Agama temannya. Maka hendaknya salah seorang dari kalian melihat siapa temannya.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi).

“Sesungguhnya ALLAH pada Hari Kiamat berseru, ‘Di mana orang-orang yg saling mencintai karena keagungan-KU? Pada hari ini akan AKU lindungi mereka dalam lindungan-KU, pada hari yg tidak ada perlindungan, kecuali perlindungan-KU.” (HR. Muslim).
“Jangan sepelekan kebaikan sekecil apapun, meski hanya dgn menjumpai saudaramu dgn wajah berseri-seri.” (HR. Muslim dan Tirmidzi).

♡Al-Hasan Al-Bashri berkata:
“Perbanyaklah Sahabat-sahabat mu'minmu, karena mereka memiliki Syafa'at pada Hari Kiamat.”
♡Imam syafi'i berkata: “Jika engkau punya teman -yg selalu membantumu dalam rangka KeTaatan kepada ALLAH- maka peganglah erat-erat dia, jangan pernah kau lepaskannya. Karna mencari teman baik itu susah, tetapi melepaskannya sangat mudah sekali.”


♡Para Ulama menjelaskan tentang sahabat yg baik adalah seperti ini:
★Lukman alhakim menasihati anaknya:
1). Wahai anakku setelah kau mendapatkan keImanan pada ALLAH, maka carilah Teman yg Baik dan Tulus...
2). Perumpamaan Teman yg Baik seperti “Pohon” jika kau duduk di bawahnya dia dpt menaungimu, jika kau mengambil buahnya dapat kau makan... Jika ia tak bermanfaat untuk mu ia juga tak akan membahayakan-mu...
★Ulama lain mengatakan:
1). Seorang sahabat adalah orang yg tidak ingin dirimu menderita, akan terus memberimu semangat ketika engkau sedang terpuruk.
2). Tidak ikut mencaci ketika orang lain mencacimu.
★Menurut Imam al-Ghazali ada dua belas kriteria sahabat:
1). Jika kau berbuat baik kepadanya, maka ia juga akan melindungimu.
2). Jika engkau merapatkan ikatan persahabatan dgnnya, maka ia akan membalas balik persahabatanmu itu.
3). Jika engkau memerlukan pertolongan darinya, maka ia akan berupaya membantu sesuai dgn kemampuannya.
4). Jika kau menawarkan berbuat baik kepadanya, maka ia akan menyambut dgn baik.
5). Jika ia memproleh suatu kebaikan atau bantuan darimu, maka ia akan menghargai kebaikan itu.
6). Jika ia melihat sesuatu yg tidak baik dari dirimu, maka akan berupaya menutupinya.
7). Jika engkau meminta sesuatu bantuan darinya, maka ia akan mengusahakannya dgn sungguh-sungguh.
8). Jika engkau berdiam diri (karena malu untuk meminta), maka ia akan menanyakan kesulitan yg kamu hadapi.
9). Jika bencana datang menimpa dirimu, maka ia akan berbuat sesuatu untuk meringankan kesusahanmu itu.
10). Jika engkau berkata benar kepadanya, niscaya ia akan membenarkanmu.
11). Jika engkau merencanakan sesuatu kebaikan, maka dgn senang hati ia akan membantu rencana itu.
12). Jika kamu berdua sedang berbeda pendapat atau berselisih paham, niscaya ia akan lebih senang mengalah untuk menjaga.

✅ Semoga kita menemukan Sahabat sahabat yg Baik, Sahabat yg selalu mengajak mengingatkan kita untuk selalu berbuat Baik... Aamiin yaa Rabbal a'laamiin...
Wallahu a'lam bish shawab.

HUJAN DAN MAKSIAT


Pada zaman Nabi Musa 'Alaihis-Salam, Bani Israel ditimpa kemarau yang berkepanjangan. Mereka berkumpul mendatangi Nabi Musa, mereka berkata, "Wahai Nabi Allah, berdoalah kepada Rabb-mu agar Dia menurunkan hujan kepada kami....!"
Maka berangkatlah Nabi Musa 'Alaihis-Salam bersama kaumnya menuju padang yang luas. Waktu itu mereka berjumlah lebih dari 70 ribu orang.

Mulailah mereka berdoa dengan keadaan yang lusuh dan kumuh, penuh debu, haus, dan lapar...
Nabi Musa berdoa,
إلهي ... أسقنا غيثك ... وانشر علينا رحمتك وارحمنا بالأطفال الرضع ... والبهائم الرتع والمشايخ الركع اليك ...
"Ilaahi ...! Asqinaa ghaitsak ... Wan-Syur 'alaina rahmatak ... war-Hamnaa bil-athfaalir-rudhdha' ... wal-bahaaimir-rutta' ... wal-masyaayikhir-rukka' ilaika ..."
"Tuhanku... Turunkanlah hujan kepada kami... Tebarkanlah Rahmat-Mu kepada kami, kasihilah kami demi anak-anak yang masih menyusu... Demi hewan ternak yang merumput, dan demi para orang-orang tua yang ruku' kepada-Mu ..."


Namun setelah itu langit tetap saja terang benderang, matahari pun bersinar makin kemilau. Kemudian Nabi Musa berdoa lagi,
"Ilaahi ... asqinaa...."
Allah-pun Berfirman kepada Nabi Musa,
يا موسى أنى أكون بغيثكم و فيكم رجل يبارزني بالمعاصي أربعين عاما ... فليخرج حتى أغيثكم ...
"Wahai Musa ... Bagaimana Aku akan menurunkan hujan kepada kalian sedang di antara kalian ada seorang hamba yang berma'siat kepada-Ku sejak 40 tahun yang lalu. Umumkanlah di hadapan manusia agar dia berdiri di hadapan kalian semua. Karena sebab dialah Aku tidak menurunkan hujan untuk kalian ..."

Maka Nabi Musa-pun berteriak di tengah-tengah kaumnya, "Wahai hamba yang bermaksiat kepada Allah sejak 40 tahun... Keluarlah ke hadapan kami, karena sebab engkaulah hujan tak kunjung turun ..."
Seorang laki-laki melirik ke kanan dan ke kiri, tapi tidak berani keluar ke hadapan manusia. Saat itu pula dia sadar kalau dirinyalah yang dimaksud, dia berkata dalam hatinya, "Kalau aku keluar ke hadapan manusia, maka akan terbuka rahasiaku, tapi kalau aku tidak keluar, maka hujanpun tidak akan turun..."

Maka hatinyapun gundah gulana, air matanya menetes, menyesali perbuatan ma'siatnya, sambil berkata lirih, "Ya Allah... aku telah berma'siat kepada-Mu selama 40 tahun. Selama itu pula Engkau menutupi 'aibku. Sungguh sekarang aku bertaubat kepada Mu, maka terimalah taubatku ..."
Tidak lama setelah pengakuan taubatnya tersebut, maka awan-awan tebalpun bermunculan, semakin lama semakin tebal dan menghitam. Dan akhirnya hujan pun turun..!


Nabi Musa pun keheranan dan berkata, "Ya Allah, Engkau telah turunkan hujan kepada kami, padahal tak seorang pun yang keluar ke hadapan manusia".
Allah berfirman,
يا موسى لقد تاب وتبت عليه،  منعت عنكم الغيث بسببه، وأمطرتكم بسببه ..."
"Wahai Musa, dia telah bertaubat dan Aku telah menerima taubatnya, karena orang itulah Aku menahan hujan kepada kalian, dan karena dia pulalah Aku menurunkan hujan ..."
Nabi Musa berkata,
ربي أرني أنظر إليه، ربي أرني ذلك الرجل
"Ya Allah...Tunjukkan padaku orang itu... Tunjukkan aku mana orang itu..."
Allah berfirman,
يا موسى ... لقد سترته وهو يعصيني، أفلا أستره وقد تــاب وعـــاد إلي؟؟
"Wahai Musa, Aku telah menutupi 'aibnya padahal dia bermaksiat kepada-Ku, Apakah sekarang Aku membuka 'aibnya sedangkan ia telah bertaubat dan kembali kepada-Ku?!"

SubhaanAllaah...
Sungguh Maha Pengasih Engkau Duhai Rabbi...
Kalaulah bukan karena Engkau yang menutupi aib-aib kami...
Tentulah kami akan sangat malu di hadapan para hamba-MU...
Engkau mengetahui dosa-dosa kami...
Kami malas dalam beribadah ya Ilaahy, padahal kami dilihat sebagai orang yang berTAQWA di pandangan para hamba-MU...
Engkau mengetahui kefakiran dan kebutuhan hajat kami, padahal kami dilihat sebagai orang yang KAYA di pandangan para hamba-MU...
Kami bakhil Ya Rabby... sedikit sekali kami berbagi padahal Rizqi itu dari-MU...
Engkau mengetahui kelemahan dan keluh kesah kami, padahal kami dilihat sebagai orang KUAT di pandangan para hamba-MU...
Saudara-riku tercinta...
Jika Allah Ta'ala, Tuhan yang mengetahui segala hal yang ada di langit dan bumi saja menutupi segala aib hamba-NYA,
Lalu siapalah kita... Dan apalah kita... kita tidak tahu dimana kita ditempatkan kelak... apakah di Jannah-Nya... ataukah di Neraka-Nya ... ?
Mengapa dengan entengnya kita menyebar luaskan aib dan keburukan saudara kita sendiri tanpa mashlahat...
Merasa seakan diri ini lebih suci, lebih alim, lebih hebat, dan lebih ahli ibadah. Padahal kita hanya lebih ahli menyebar luaskan keburukan saudara kita....
Tak sadarkah kita bahwa ternyata aib kita sendiri sudah menggunung tak terhingga...
ASTAGHFIRULLAAHAL-'AZHIIM ...
ALLAAHUMMAGHFIR-LANAA ... WARHAMNAA...
Semoga kisah singkat ini bisa menjadi bahan renungan kita untuk selalu memperbaiki diri...
SELAGI ALLAH MENUTUPI AIB KITA...
SELAGI ALLAH BERJANJI MENGAMPUNI DOSA-DOSA KITA
Aamiin ya Rabbal A'lamiin.
*******
Sumber: Kitab "Fii Bathnil-Huut"
Oleh: Syaikh DR. Muhammad Al-'Ariifi

SEKILAS TENTANG MALAIKAT

Salah satu makhluk ghaib yg hrs kita imani adalah Malaikat, dan sekaligus sbg slh satu rukun iman. Pengetahuan ttg keberadaan mrk tentu sgt penting dlm dunia ruqyah.
Berikut bbrp keterangan ttg Malaikat. Semoga bermanfaat..


Asal bahasa
ملك- يملك= memiliki, mempunyai sesuatu
ملك، ج ملاءكة = Malaikat
1.Mereka diciptakan dr cahaya (Nur)
2. Mereka tdk prnh bermaksiat kpd Allah dan selalu melaksanakan perintah2Nya
3. Mereka bukan lelaki/wanita
4. Tidak makan, minum dn tdk menikah
5. Tidak diketahui scr pasti jumlahnya kcl Allah
6.Mereka memp sayap2
7.Mampu tasyakul (menyamar bntk lain, seperti bentuk manusia)
8. Memp sifat pemalu
Ulama berpendapat Manusia yg Sholeh bisa lbh afdhol di sisi Allah drpd Malaikat
صالح الابشر افضل من الملاءكة
9.Setiap hr ada sekitar 70.000 Malaikat di Baitul Makmur
10.Mereka selalu bertasbih kpd Allah siang dan malam tanpa bosan dn putus asa
11.Tidak sepatutnya kita menyakiti atau mencela para Malaikat.
12. Tidak sepatutnya ada anjing, atau gambar makhluk bernyawa di rmh kita
13. Tidak sepatutnya meludah ke kanan ketika shalat
14.Tidak membeda2kan antar Malaikat
Sifat2 Mereka
Akhlaknya sgt bagus, mulia akhlak dan prilakunya, suci dan sempurna, mempunyai rasa malu
Diciptakan sebelum Adam Alaihi  salam

DOA PASTI DIKABULKAN


Dari Abu Sa’id al-Khudri, dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Tidaklah seorang Muslim memanjatkan suatu do'a yang tidak mengandung dosa dan pemutusan tali persaudaraan, melainkan Allah akan memberikan satu dari tiga hal kepadanya:
(1) do'anya langsung dikabulkan, atau
(2) Allah menyimpan (pahalanya) untuknya di akhirat kelak, atau
(3) dia akan terhindar hal-hal buruk yang sebanding dengan do'anya itu.'
Para Sahabat berkomentar: 'Kalau begitu, kami akan berdo'a sebanyak-banyaknya.' Rasulullah SAW membalas: 'Allah lebih banyak lagi (pengabulan-Nya).’”  [HR Ahmad (III/18) dan al-Hakim (I/493) – shahih]


Ibnu Hajar menegaskan: "Setiap orang yang berdo'a akan dikabulkan (do'anya), namun bentuk perkenannya bermacam-macam. Kadang dikabulkan sesuai dengan keinginan seseorang, dan kadang pula dikabulkan dalam bentuk yang lain.” [Fat-hul Bari (XI/95)]
Ibnul Jauzi menyatakan: "Ketahuilah, do'a orang Mukmin pasti dikabulkan. Hanya saja, terkadang yang lebih baik baginya (menurut Allah) adalah diakhirkannya perkenan do'anya atau diwujudkan dalam bentuk yang lain, baik di dunia atau di akhirat kelak.” [Fat-hul Bari (XI/141)]

'Umar bin al-Khaththab pernah menyerukan: "Sungguh, yang membuatku berdo'a bukanlah keinginan untuk dikabulkan, melainkan keinginan untuk berdo'a. Apabila aku diberikan ilham untuk berdo'a, aku yakin bahwa perkenan akan menyertainya.” [Fatawa Ibnu Taimiyah (VIII/193)]
================

DUNIA IBARAT BAYANGAN

Ibnul Qoyyim Al-Jauziyah mengatakan:
الدنيا كالظل لو لاحقتها تهرب منك و لو اعطيتها ظهرك تلاحقك.
Dunia itu ibarat bayangan, bila kau kejar, dia akan lari darimu. Tapi bila kau palingkan badanmu, dia tak punya pilihan lain kecuali mengikutimu.
Apa yang dikatakan Ibnul Qoyyim diatas selaras dengan sabda nabi shallallahu alaihi wasallam berikut ini:
مَنْ كَانَتِ الْآخِرَةُ هَمَّهُ جَعَلَ اللهُ غِنَاهُ فِي قَلْبِهِ وَجَمَعَ لَهُ شَمْلَهُ وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا وَهِيَ رَاغِمَةٌ، وَمَنْ كَانَتِ الدُّنْيَا هَمَّهُ جَعَلَ اللهُ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ وَفَرَّقَ عَلَيْهِ شَمْلَهُ وَلَمْ يَأْتِهِ مِنَ الدُّنْيَا إِلَّا مَا قُدِّرَ لَهُ
“Siapa yang obsesi hidupnya akhirat, maka Allah akan menjadikan kekayannya berada di dalam hatinya, menyatukan urusannya, dan dunia datang kepadanya dalam keadaan tunduk. Sebaliknya, siapa yang menjadikan dunia sebagai obsesinya, maka Allah akan meletakkan kefaqiran di depan kedua matanya, Dia akan mencerai-beraikan urusannya, sementara dunia tidak mendatanginya kecuali sebatas apa yang telah ditakdirkan baginya.”
(HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)


Catatan:
Begitulah... setiap potongan hidup selalu menyajikan pilihan-pilihannya sendiri.
Disini kita hanya punya dua pilihan, mengejar bayangan semu atau berbalik menuju kepastian.
Tak ada pilihan ketiga, sebab kita tak mungkin berhenti, karena dengan berhenti itu artinya kita telah memilih untuk binasa.
Teruslah melangkah maju...
Sesekali lihatlah bayang itu, karena Allah azza wa jalla berfirman:
وَابْتَغِ فِيمَا آَتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآَخِرَةَ وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (berupa kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu
dari (kenikmatan) duniawi” (QS. Al Qashshash: 77)

Selamat beraktifitas
Dan....jangan lupakan aku  dlm doa saudara2ku 😊😘

Jika Bahagia

Jika kekayaan bisa membuat orang bahagia, tentunya Adolf Merckle, orang terkaya dari jerman, tidak akan menabrakkan badannya ke kereta api.
Jika ketenaran bisa membuat orang bahagia, tentunya Michael Jackson, penyanyi terkenal di USA, tidak akan meminum obat tidur hingga overdosis.

Jika kekuasaan bisa membuat orang bahagia, tentunya G. Vargas, presiden Brazil, tidak akan menembak jantungnya.
Jika kecantikan bisa membuat orang bahagia, tentunya Marilyn Monroe, artis cantik dari usa, tidak akan meminum alkohol dan obat depresi hingga overdosis.
Jika kesehatan bisa membuat orang bahagia, tentunya Thierry Costa, dokter terkenal dari Perancis, tidak akan bunuh diri, akibat sebuah acara di televisi.


Ternyata, bahagia atau tidaknya hidup seseorang itu, bukan ditentukan oleh seberapa kayanya, tenarnya, cantiknya, kuasanya, sehatnya atau sesukses apapun hidupnya.
Tapi yang bisa membuat seseorang itu bahagia adalah dirinya sendiri... mampukah ia mau mensyukuri semua yang sudah dimilikinya dalam segala hal.

"Kalau kebahagiaan bisa dibeli, pasti orang-orang kaya akan membeli kebahagiaan itu. dan kita akan sulit mendapatkan kebahagiaan karena sudah diborong oleh mereka."
"Kalau kebahagiaan itu ada di suatu tempat, pasti belahan lain di bumi ini akan kosong karena semua orang akan ke sana berkumpul di mana kebahagiaan itu berada."

Untungnya kebahagiaan itu berada di dalam hati setiap manusia. Jadi kita tidak perlu membeli atau pergi mencari kebahagiaan itu. Yang kita perlukan adalah HATI yang BERSIH dan IKHLAS serta PIKIRAN yang JERNIH, maka kita bisa menciptakan rasa BAHAGIA itu kapan pun, di manapun dan dengan kondisi apapun.

"KEBAHAGIAAN itu milik "Orang-orang yang pandai BERSYUKUR".
"JIKA KAMU TIDAK MEMILIKI APA YANG KAMU SUKAI, MAKA SUKAILAH APA YG KAMU MILIKI SAAT INI..."

Disampaikan 1 Muharram 1437 di Gedung Terpadu Universitas Darussalam Gontor
Oleh; Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi
🚕  ❓❓❓

"Dari Uqbah bin Amir Radhiyallhu 'anhu, dari Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
ما من راكب يخلو فى مسيرة بالله و ذكره إلا ردفه ملك، ولا يخلو بشعر و نحوه إلا كان ردفه شيطان.
"Tidak ada seorangpun Pengendara yang dalam perjalanannya karena Allah dan disertai dengan dzikir, maka yang menjadi penumpangnya adalah malaikat. Sedangkan pengendara yang dalam perjalanannya disertai dengan musik dan nyanyian, maka yang menjadi penumpangnya adalah setan."
[HR. Thabrani dalam Majmu Al-Kabir, no. 895. disahihkan oleh Albani dalam Shahih Aljami, no. 5706].


✅ Jangan lupa doa naik kendaraan, do'a safar bila perjalanan jauh.
✅ Jadikan suara al-Quran sebagai teman perjalanan anda.
✅ Apabila anda berada  di Surabaya dan sekitarnya, anda bisa menyimak Radio Suara Al-Iman 846 AM.

SETAN SEUKURAN LALAT


Dalam sebuah hadits shahih yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dari Walid Abu Malih, ayahnya yang pernah dibonceng Rasulullah menceritakan:
كُنْتُ رَدِيفَ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- فَعَثَرَتْ دَابَّتُهُ فَقُلْتُ تَعِسَ الشَّيْطَانُ . فَقَالَ لاَ تَقُلْ تَعِسَ الشَّيْطَانُ فَإِنَّكَ إِذَا قُلْتَ ذَلِكَ تَعَاظَمَ حَتَّى يَكُونَ مِثْلَ الْبَيْتِ وَيَقُولَ بِقُوَّتِى وَلَكِنْ قُلْ بِسْمِ اللَّهِ فَإِنَّكَ إِذَا قُلْتَ ذَلِكَ تَصَاغَرَ حَتَّى يَكُونَ مِثْلَ الذُّبَابِ
Ketika aku dibonceng Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam tiba-tiba unta beliau tergelincir. Serta merta aku mengatakan, “Celakalah syetan.” Maka beliau bersabda, “Jangan kamu katakan, ‘celakalah syetan,’ sebab jika kamu katakan seperti itu maka syetan akan membesar sebesar rumah dan dengan sombongnya syetan akan berkata; ‘itu terjadi karena kekuatanku’. Akan tetapi, ucapkanlah ‘Bismillah’ sebab jika engkau mengucapkan basmalah syetan akan mengecil hingga seukuran lalat.” (HR. Abu Dawud)
[6/11/2015 19.21] ‪


UNTUK ORTU YANG ANAKNYA MONDOK

Pesan KH Hasan Abdullah Sahal pimpinan pondok pesantren Gontor untuk Orang Tua Santri.

"Kalo mau punya anak bermental kuat, orang tua-nya harus lebih kuat, punya anak itu jangan hanya sekedar sholeh tapi juga bermanfaat untuk umat, orang tua harus berjuang lebih..ikhlas.. ikhlas.. ikhlas..



Anak-anak mu di pondok pesantren gak akan mati karena kelaparan, gak akan bodoh karena gak ikut les ini dan itu, gak akan terbelakang karena gak pegang "gadget".
Insya Allah Anakmu akan dijaga langsung oleh Allah karena sebagaimana janji Allah yang akan menjaga Alqur'an..yakin.. yakin..harus yakin..


Lebih baik kamu menangis karena berpisah sementara dengan anakmu, karena menuntut ilmu agama dari pada kamu nanti "yen wes tuwo nangis karena anak-anak mu lalai urusan akhirat.. kakean mikir ndunyo, rebutan bondo, pamer rupo..lali surgo.." (kalo sdh tua menangis krn anak2 kamu lalai thdp urusan akhirat....kebanyakan memikirkan urusan dunia, berebut harta, pamer rupa wajah...lupa surga)"



JANGAN UJUB (berbangga diri)

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Ibnul Qayyim Al-Jauziyah memberi nasihat :
👉Jika Allah mudahkan bagimu mengerjakan sholat malam, maka janganlah memandang rendah orang2 yg tidur...
👉Jika Allah mudahkan bagimu melaksanakan puasa, maka janganlah memandang orang2 yg tidak bepuasa dengan tatapan menyepelekan.
👉Jika Allah memudahkan bagimu pintu untuk berjihad, maka janganlah memandang orang-orang yang tidak berjihad dengan pandangan meremehkan.


👉Jika Allah mudahkan pintu rizky bagimu, janganlah memandang orang2 yg berhutang dan kurang rezekinya dgn pandangan yg mengejek dan mencela. Karena itu adl titipan Allah yg akan dipertanggung jawabkan kelak.
👉Jika Allah mudahkan pemahaman agama bagimu, janganlah meremehkan org2 yg belum faham agama dgn pandangan hina.
👉Jika Allah mudahkan ilmu bagi mu, janganlah sombong dan bangga diri..karena Allah lah yg memberi mu pemahaman itu.

"Boleh jadi orang yg tidak mengerjakan qiyamul lail, puasa (sunnah), tidak berjihad, dsb lebih dekat pada Allah darimu..karena ada 'amalan lain yg dia rahasiakan...
👉Selanjutnya beliau berkata:
"Sungguh engkau terlelap tidur semalaman dan pagi harinya menyesal..lebih baik daripada qiyamul lail semalaman namun pagi harinya engkau merasa takjub dan bangga diri...sebab orang yg merasa bangga dengan amalnya tidak kan pernah naik (diterima) amalnya".
*****

Yaa Rabbi ... Ternyata ibadahku ini hanya sepercik air, baktiku tiada arti... Bagaimana mungkin sepercik air itu dapat memadamkan api neraka-Mu...
😌❤💕
KEPUTUSAN FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI) PROVINSI JAWA TIMUR
No. Kep-02/SKF-MUI/JTM/XII/2014

Tentang :
HUKUM MEMAKAI / MENGGUNAKAN ATRIBUT ATAU SIMBOL DARI AGAMA LAIN
        Majelis Ulama Indonesia Provinsi Jawa Timur :
Menimbang:
1.      Bahwa terdapat fenomena di masyarakat pada saat peringatan hari besar agama tertentu sering kali para pemilik usaha pertokoan, rumah makan, super market, atau departemen store, dan lain sebagainya secara latah meminta kepada karyawannya untuk menggunakan atribut dari agama tertentu, seperti pakaian Sinterklas pada saat hari Natal sekalipun karyawan yang bersangkutan tidak menganut agama yang dimaksud.
2.      Bahwa fenomena tersebut telah menimbulkan keresahan dari umat Islam karena terdapat kesanksian terkait dengan status hukumnya menurut ajaran Islam.
3.      Bahwa terdapat kesimpangsiuran pendapat di kalangan masyarakat, para tokoh, dan pejabat publik menyikapi hal tersebut termasuk diantaranya yang cenderung memudahkan sehingga dapat berpeluang merongrong pemahaman umat terhadap ajaran Islam dan mendangkalkan aqidahnya.
4.      Bahwa umat Islam perlu mendapat petunjuk yang jelas tentang permasalahan tersebut agar terhindar dari perbuatan mencampuradukkan aqidah dan ibadahnya dengan aqidah dan ibadah agama lain.
Mengingat:
1.      Firman Allah dalam al-Qur’an:
a.      Al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 104
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَقُولُوا رَاعِنَا وَقُولُوا انْظُرْنَا وَاسْمَعُوا  وَلِلْكَافِرِينَ عَذَابٌ أَلِيمٌ
 “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu katakan (kepada Muhammad): "Raa´ina", tetapi katakanlah: "Unzhurna", dan "dengarlah". Dan bagi orang-orang yang kafir siksaan yang pedih.” (QS. Al-Baqarah: 104)
b.      Al-Qur`an surat al-Baqarah ayat 42:
وَلَا تَلْبِسُوا الْحَقَّ بِالْبَاطِلِ وَتَكْتُمُوا الْحَقَّ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ
“Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu, sedang kamu mengetahui”.
c.      Al-Qur’an surat al-Ma’idah ayat 2
....وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
.... Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.
d.     Al-Qur`an surat al-Kafirun ayat 1-6:
قُلْ يَاأَيُّهَا الْكَافِرُونَ(1)لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ(2)وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ(3)وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَا عَبَدْتُمْ(4)وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ(5)لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ(6)
Katakanlah: “Hai orang-orang yang kafir, aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untukmulah agamamu, dan untukkulah, agamaku”
e.      Al-Qur`an surat al-Baqarah ayat 120:
وَلَنْ تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ قُلْ إِنَّ هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَى وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ بَعْدَ الَّذِي جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلَا نَصِيرٍ
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.”.
2.      Hadits Nabi Muhammad Saw
a.      HR al-Bukhari dan Muslim
عَنِ ابْنِ عُمَرَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ خَالِفُوا الْمُشْرِكِينَ وَفِّرُوا اللِّحَى وَأَحْفُوا الشَّوَارِبَ
Dari Ibnu Umar ra, dari Rasulullah Saw beliau bersabda: Selisihilah kaum musyrikin, biarkanlah jenggot panjang, dan pendekkanlah kumis” (shahih Bukhari Juz III/hal 369 Hadits No. 5681, hadits senada juga terdapat dalam Shahih Muslim Jilid I/hal 134, hadits No. 54)
b.      HR al-Bukhari dan Muslim
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَتَتْبَعُنَّ سَنَنَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ شِبْرًا شِبْرًا وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ دَخَلُوا جُحْرَ ضَبٍّ تَبِعْتُمُوهُمْ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى قَالَ فَمَنْ
Dari Abi Sa’id al-Khudri dari Nabi Saw: “Sungguh kalian benar-benar akan mengikuti tuntunan orang-orang sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta, sampai seandainya mereka memasuki lubang biawakpun tentu kalian mengikuti mereka juga” Kami berkata: Wahai Rasulullah, Yahudi dan Nashara? Maka beliau berkata: “Maka siapa lagi?.” (Shahih al-Bukhari Juz II/hal 302 hadits No. 3340 dan Shahih Muslim Jilid II/hal 1230, Hadits No. 2669).
c.      HR Ahmad
عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بُعِثْتُ بِالسَّيْفِ حَتَّى يُعْبَدَ اللَّهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَجُعِلَ رِزْقِي تَحْتَ ظِلِّ رُمْحِي وَجُعِلَ الذِّلَّةُ وَالصَّغَارُ عَلَى مَنْ خَالَفَ أَمْرِي وَمَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُم
Dari Ibnu Umar ra, Rasulullah Saw bersabda: “Aku diutus dengan pedang menjelang hari kiamat hingga mereka menyembah Allah Ta’ala semata dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun, dan telah dijadikan rizkiku di bawah bayangan tombakku, dijadikan kehinaan dan kerendahan bagi siapa yang menyelisihi perkaraku. Dan barangsiapa menyerupai suatu kaum maka ia termasuk bagian dari mereka” (Musnad Ahmad Juz IX/hal 123 hadits No. 5114)
d.     HR. Abu Dawud
عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
Dari Ibnu Umar ra, Rasulullah Saw bersabda: “Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk dalam golongan mereka.” (HR Abu Dawud No. 4031 / Sunan Abi Dawud Juz VI/hal 144)
e.      HR al-Tirmidzi
عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَيْسَ مِنَّا مَنْ تَشَبَّهَ بِغَيْرِنَا لَا تَشَبَّهُوا بِالْيَهُودِ وَلَا بِالنَّصَارَى فَإِنَّ تَسْلِيمَ الْيَهُودِ الْإِشَارَةُ بِالْأَصَابِعِ وَتَسْلِيمَ النَّصَارَى الْإِشَارَةُ بِالْأَكُفِّ
Dari Amru bin Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya, sesungguhnya Rasulullah Saw bersabda: “Bukan dari golongan kami orang yang menyerupai selain kami, maka janganlah kalian menyerupai Yahudi dan Nasrani, karena sungguh mereka kaum Yahudi memberi salam dengan isyarat jari jemari, dan kaum Nasrani memberi salam dengan isyarat telapak tangannya”. (HR. al-Tirmidzi No. 2695 / Sunan al-Tirmidzi Juz V/hal 56)
3.      Qa’idah Fiqh :
دَرْأُ الْمَفَاسِدِ مُقَدَّمٌ عَلَى جَلْبِ الْمَصَالِحِ
"Mencegah kemafsadatan lebih didahulukan (diutamakan) daripada menarik kemaslahatan."
Memperhatikan :
1.      Pendapat Para Ulama
a.      Pendapat Imam Jalaluddin al-Syuyuthi
ومن البدع والمنكرات مشابهة الكفار وموافقتهم في أعيادهم ومواسمهم الملعونة كما يفعله كثير من جهلة المسلمين من مشاركة النصارى وموافقتهم فيما يفعلونه ... ........والتشبه بالكافرين حرام وإن لم يقصد ما قصد (حقيقة السنة والبدعة (الأمر بالإتباع والنهي عن الإبتداع) : ص 42)
Termasuk bid’ah dan kemungkaran adalah sikap menyerupai (tasyabbuh) dengan orang-orang kafir dan menyamai mereka dalam hari-hari raya dan perayaan-perayaan mereka yang dilaknat (oleh Allah). Sebagaimana dilakukan banyak kaum muslimin yang tidak berilmu, yang ikut-ikutan orang-orang Nasrani dan menyamai mereka dalam perkara yang mereka lakukan...... Adapun menye-rupai orang kafir hukumnya haram sekalipun tidak bermaksud menyerupai (Jalaluddin al-Syuyuthi, Haqihat al-Sunnah wa al-Bid’ah (al-Amru bi al-Ittiba wa al-Nahyu an al-Ibtida’), hal 42)
b.      Pendapat Abu al-Hasan al-Amidi
وقال أبو الحسن الآمدي : لا يجوز شهود أعياد النصارى واليهود نص عليه أحمد في رواية مهنا واحتج بقوله تعالى} والذين لا يشهدون الزور{
Abu al-Hasan al-Amidi berkata: “tidak boleh menyaksikan perayaan hari raya orang Nasrani dan Yahudi sebagaimana dinyatakan dalam hadits riwayat Ahmad, dan sejalan dengan firman Allah {wal al-ladhiina la yasyhaduuna al-zuur} (Ibnu Qayyim al-Jauzi, Ahkam Ahl al-Dzimmah, Jilid III/hal. 1249).
c.      Pendapat Ibnu Hajar al-Haitami
ومن أقبح البدع موافقة المسلمين النصارى في أعيادهم بالتشبه بأكلهم والهدية لهم وقبول هديتهم فيه وأكثر الناس اعتناء بذلك المصريون وقد قال صلى الله عليه وسلم { من تشبه بقوم فهو منهم } بل قال ابن الحاج لا يحل لمسلم أن يبيع نصرانيا شيئا من مصلحة عيده لا لحما ولا أدما ولا ثوبا ولا يعارون شيئا ولو دابة إذ هو معاونة لهم على كفرهم وعلى ولاة الأمر منع المسلمين من ذلك (الفتاوى الكبرى الفقهية 4/239)
Diantara bid’ah yang paling buruk adalah tindakan kaum muslimin mengikuti kaum Nasrani di hari raya mereka, dengan menyerupai mereka dalam makanan mereka, memberi hadiah kepada mereka, dan menerima hadiah dari mereka di hari raya itu. Dan orang yang paling banyak memberi perhatian pada hal ini adalah orang-orang Mesir, padahal Nabi Saw telah bersabda: “Barangsiapa menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk dari mereka”. Bahkan Ibnul Hajar mengatakan: “Tidak halal bagi seorang muslim menjual kepada seorang Nasrani apapun yang termasuk kebutuhan hari rayanya, baik daging, atau lauk, ataupun baju. Dan mereka tidak boleh dipinjami apapun (untuk kebutuhan itu), walaupun hanya hewan tunggangan, karena itu adalah tindakan membantu mereka dalam kekufurannya, dan wajib bagi para penguasa untuk melarang kaum muslimin dari tindakan tersebut’” (Ibnu Hajar Al-Haitami, al-Fatawa al-Kubra al-Fiqhiyyah, IV/239).
d.     Pendapat dalam Madzhab al-Syafi’i
ويعزر من وافق الكفار في أعيادهم ......... ومن هنأه بعيده
“Dan dikenakan ta’zir, seorang yang mengikuti orang-orang kafir dalam merayakan hari raya mereka,.... dan orang yang memberikan ucapan selamat kepada seorang kafir dzimmi di hari rayanya” (al-Ibnu Syamsu al-Din Muhammad bin al-Khatib al-Syarbini, Mughni al-Muhtaj, JuzIV/hal 205; lihat pula al-Syarwani dan Ahmad bin Qasim al-Abbadi, Hawasyi Tuhfah al-Muhtaj, Juz IX/hal 181).
e.      Pendapat al-‘Allamah Mulla Ali al-Qari dalam menjelaskan hadits tentang tasyabbuh
وقال القارئ: أي من شبه نفسه بالكفار مثلا من اللباس وغيره أو بالفساق أو الفجار أو بأهل التصوف والصلحاء الأبرار فهو منهم أي في الإثم والخير
Al-Qori berkata: "Maksudnya barangsiapa dirinya menyerupai orang kafir seperti pada pakaiannya atau lainnya atau (menyerupai) dengan orang fasik, pelaku dosa dan orang sufi serta orang saleh dan baik  (maka dia termasuk di dalamnya) yakni dalam mendapatkan dosa atau kebaikan." (Abu Thayyib Muhammad Syams al-Haq al-Adzim Abadi, Aun al-Ma’bud, Juz XI/hal 74)
f.       Pendapat Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah
أن المشابهة في الأمور الظاهرة تورث تناسبا وتشابها في الأخلاق والأعمال ولهذا نهينا عن مشابهة الكفار
Keserupaan dalam perkara lahiriyah bisa berdampak pada kesamaan dan  keserupaan dalam akhlak dan perbuatan. Oleh karena itu, kita dilarang tasyabbuh dengan orang kafir.” (Taqi al-Diin Ahmad bin Taimiyah, Majmu’ Al Fatawa, XXII: 95)
g.      Pendapat Ibnu Qayyim al-Jauzi
وأما التهنئة بشعائر الكفر المختصة به فحرام بالاتفاق مثل أن يهنئهم بأعيادهم وصومهم ، فيقول : عيد مبارك عليك ، أو تهنأ بهذا العيد ، ونحوه ، فهذا إن سلم قائله من الكفر فهو من المحرمات ، وهو بمنزلة أن يهنئه بسجوده للصليب ، بل ذلك أعظم إثما عند الله وأشد مقتا من التهنئة بشرب الخمر وقتل النفس وارتكاب الفرج الحرام ونحوه
“Adapun ucapan selamat dengan simbol-simbol kekafiran yang mencerminkan kekhususannya, maka haram berdasarkan kesepakatan para ulama, seperti mengucapkan selamat kepada orang kafir dengan hari raya dan puasa mereka. Misalnya ia mengatakan, hari raya berkah buat anda, atau selamat dengan hari raya ini dan sejenisnya. Maka hal ini jika yang mengucapkan selamat dari kekufuran, hal tersebut termasuk perbuatan haram. Ucapan tersebut sama dengan ucapan selamat dengan bersujud kepada salib. Bahkan demikian ini lebih besar dosanya di sisi Allah dan lebih dimurkai daripada ucapan selamat atas minum khamr, membunuh seseorang, melakukan persetubuhan  yang haram dan hal-hal lain yang sejenis (Ibnu Qayyim al-Jauzi, Ahkam Ahl al-Dzimmah, Jilid I/hal. 441).
h.      Pendapat Ibnu Katsir
Dalam menjelaskan makna surah al-Baqarah [2] ayat 104 menyampaikan:
أن الله تعالى نهى المؤمنين عن مشابهة الكافرين قولا وفعلا . فقال: (يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَقُولُوا رَاعِنَا وَقُولُوا انْظُرْنَا وَاسْمَعُوا  وَلِلْكَافِرِينَ عَذَابٌ أَلِيمٌ(
Sesungguhnya Allah melarang orang-orang mukmin untuk  menyerupai orang-orang kafir baik dalam ucapan atau perbuatan, Maka Allah berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu katakan (kepada Muhammad): "Raa´ina", tetapi katakanlah: "Unzhurna", dan "dengarlah". Dan bagi orang-orang yang kafir siksaan yang pedih.” (Abu al-Fida’ Ismail bin Katsir, Tafsir Ibnu Katsir Juz I/hal 373)

MEMUTUSKAN
 DENGAN BERTAWAKKAL KEPADA ALLAH SWT MENETAPKAN FATWA TENTANG: HUKUM MEMAKAI / MENGGUNAKAN ATRIBUT ATAU SIMBOL DARI AGAMA LAIN
1.      Bahwa setiap muslim diharamkan memakai atau mengenakan atribut serta simbol-simbol tertentu yang mencerminkan atribut atau simbol dari suatu agama tertentu selain Islam, karena hal tersebut mencerminkan bentuk penyerupaan diri (tasyabbuh) dengan syi’ar agama lain.
2.      Bahwa setiap muslim juga diharamkan untuk berpartisipasi, memberikan simpati dan ikut bersuka cita serta memberikan ucapan selamat atas hari raya dari agama selain Islam.
Rekomendasi
1.      Meminta kepada pemerintah untuk memberikan perlindungan kepada umat Islam sebagai warga negara untuk dapat menjalankan agamanya secara konsekuen dan benar.
2.      Meminta kepada pemerintah untuk  memberikan perlindungan kepada umat Islam sebagai warga negara dari segala tindakan berupa ajakan, pemaksaan, dan tekanan, termasuk atas nama ikatan kerja, untuk melakukan hal-hal yang dianggap tidak benar atau bertentangan menurut agama seperti penggunaan simbol-simbol atau atribut agama tertentu yang diperlakukan kepada penganut agama Islam.
3.      Meminta kepada pemerintah bahwa dalam membangun kerukunan hidup antara umat beragama tidak perlu ada upaya mendramatisir kerukunan sehingga justru dapat menodai kemurnian ajaran agama, untuk itu cukuplah dibangun suasana kehidupan bermasyarakat yang rukun, saling mengormati masing-masing pihak yang berbeda, tidak saling mengganggu, kesediaan untuk mematuhi norma hukum yang berlaku  dan bekerjasama dalam hal-hal yang tidak bertentangan dengan ajaran agama.


 

Hikmah MASA IDDAH

ROBERT GUILHEM (PAKAR GENETIKA) :
Seorang pakar genetika Robert Guilhem mendeklarasikan ke islamannya setelah terperangah kagum oleh ayat-ayat Al-Quran yang berbicara tentang Masa Iddah ( yaitu masa tunggu selama 3 bulan untuk boleh menikah) bagi wanita Muslimah yang dicerai suami nya seperti yang diatur Islam.


Guilhem, membuktikan dalam penelitiannya bahwa jejak rekam seorang laki-laki akan hilang setelah tiga bulan. 

Guilhem ini yakin dengan bukti-bukti ilmiahnya. Bukti-bukti itu menyimpulkan bahwa hubungan persetubuhan suami istri akan menyebabkan laki-laki meninggalkan sidik (rekam jejak) khususnya pada perempuan. Jika pasangan ini setiap bulannya tidak melakukan persetubuhan maka sidik itu akan perlahan-lahan hilang antara 25-30 persen. 

Dan Setelah tiga bulan berlalu, maka sidik itu akan hilang secara keseluruhan. Sehingga perempuan yang dicerai akan siap menerima sidik laki-laki lainnya. Bukti empiris ini mendorong pakar genetika Yahudi ini melakukan penelitian dan pembuktian lain di sebuah perkampungan Afrika Muslim di Amerika.

Dalam penelitiannya ia menemukan bahwa setiap wanita Muslim di sana hanya mengandung dari jejak sidik pasangan mereka saja. Sementara penelitian ilmiah di sebuah perkampungan lain di Amerika (perkampungan non Muslim) membuktikan bahwa wanitanya yang hamil memiliki jejak sidik beberapa laki-laki dua hingga tiga. 

Artinya, wanita-wanita non Muslim di sana melakukan hubungan intim dengan laki laki selain pernikahan yang sah. 

Yang mengagetkan sang pakar ini adalah ketika dia melakukan penelitian ilmiah terhadap istrinya sendiri. 

Ternyata ia menemukan istrinya memiliki tiga rekam sidik laki-laki alias istrinya berselingkuh. Dari penelitiannya, hanya satu dari tiga anaknya saja berasal dari dirinya yaitu setelah ia melakukan test DNA terhadap  anak anaknya.

Setelah penelitian-penelitian yang dilakukannya  Ia meyakini bahwa hanya Islamlah yang menjaga martabat perempuan dan menjaga keutuhan kehidupan social.

"BAHWA WANITA MUSLIMAH, WANITA TERBERSIH DI MUKA BUMI"

Ia yakin bahwa wanita Muslimah adalah wanita paling bersih di muka bumi ini.

Wanita dalam Masa Iddah

Guru besar anatomi medis di Pusat Nasional Mesir dan konsultan medis, Dr. Abdul Basith As-Sayyid menegaskan bahwa Robert Gelhem, pemimpin yahudi di Albert Einstain College dan pakar genetika ini mendeklarasikan dirinya masuk Islam ketika ia mengetahui hakikat empiris ilmiah dan kemukjizatan Al-Quran tentang penyebab penentuan iddah (masa tunggu) perempuan yang dicerai suaminya dengan masa 3 bulan.
Masyaallah....
semoga bermanfaat dan diambil kesimpulannya.

MENGUBAH SUDUT PANDANG

(emotional healing)

Ada seorang ibu rumah tangga yg memiliki 4 anak laki-laki.

Urusan belanja, cucian, makan, kebersihan & kerapihan rumah ditanganinya sendiri. Suami serta anak2nya menghargai pengabdiannya itu.

Cuma ada satu masalah, ibu yg pembersih ini sangat tidak suka kalau karpet di rumahnya kotor. Ia bisa meledak dan marah berkepanjangan hanya gara2 melihat jejak sepatu di atas karpet, dan suasana tidak enak akan berlangsung seharian. Padahal, dengan 4 anak laki2 di rumah, hal ini mudah sekali terjadi dan menyiksanya.


Atas saran keluarganya, ia pergi menemui seorang guru yg ahli dlm menangani masalah2 emosi, dan menceritakan masalahnya. Setelah mendengarkan cerita sang ibu dg penuh perhatian, guru itu tersenyum & berkata kepada sang ibu :
"Ibu harap tutup mata dg lembut dan bayangkan apa yg akan saya katakan."
Ibu itu kemudian menutup matanya.
"Bayangkan rumah ibu yg rapih dan karpet ibu yg bersih mengembang, tak ternoda, tanpa kotoran, tanpa jejak sepatu. Bagaimana perasaan ibu?"
Sambil tetap menutup mata, senyum ibu itu merekah, mukanya yg murung berubah cerah. Ia tampak senang dg bayangan yg dilihatnya.

Guru itu melanjutkan;
"Itu artinya tidak ada seorangpun di rumah ibu. Tak ada suami, tak ada anak2, tak terdengar gurau canda dan tawa ceria mereka.
Rumah ibu sepi dan kosong tanpa orang-orang yang ibu kasihi".
Seketika muka ibu itu berubah keruh, senyumnya langsung menghilang, napasnya mengandung isak. Perasaannya terguncang. Pikirannya langsung cemas membayangkan.

"Sekarang lihat kembali karpet itu, ibu melihat jejak sepatu & kotoran di sana, artinya suami dan anak2 ibu ada di rumah, orang2 yg ibu cintai ada bersama ibu dan kehadiran mereka menghangatkan hati ibu".
Ibu itu mulai tersenyum kembali, ia merasa nyaman dg visualisasi tsb.
"Sekarang bukalah mata ibu"
Ibu itu membuka matanya
"Bagaimana, apakah karpet kotor masih menjadi kekhawatiran buat ibu?" 
Ibu itu tersenyum dan menggelengkan kepalanya.
"Aku tahu maksud Guru" ujar sang ibu,
"JIKA KITA MELIHAT DG SUDUT PANDANG YG TEPAT, MAKA HAL YG NAMPAK NEGATIF DPT DILIHAT SECARA POSITIF.."‎

Sejak saat itu, sang ibu  tak pernah lagi mengeluh soal karpetnya yg kotor, karena setiap melihat jejak sepatu disana, ia tahu, keluarga yg dicintainya ada di rumah.
*****

Cerita‎ di atas adalah kisah nyata dari seorang pasien yg datang konsultasi ke saya.
Dan teknik yang dipakai di atas disebut "Reframing", yaitu bagaimana kita 'membingkai ulang' sudut pandang kita sehingga sesuatu yg tadinya negatif dapat menjadi positif, salah satu caranya dg mengubah sudut pandangnya. Berikut ini beberapa contoh pengubahan sudut pandang :

Saya BERSYUKUR;
1. Untuk istri yang mengatakan malam ini kita hanya makan mie instan, karena itu artinya ia bersamaku, bukan dg orang lain.
2. Untuk suami yang hanya duduk malas di sofa menonton TV, karena itu artinya ia berada di rumah dan bukan di bar, kafe, atau di tempat mesum.
3. Untuk anak2 yg ribut mengeluh ttg banyak hal, karena itu artinya mereka di rumah dan tidak jadi anak jalanan.
4. Untuk Tagihan Pajak yg cukup besar, itu berarti syukur Allah memberikan rezeki utk kita berpenghasilan.
5. Untuk sampah dan kotoran bekas acara kumpul2 yg harus saya bersihkan, karena itu artinya keluarga kami dikelilingi banyak teman.
6. Untuk pakaian yg mulai kesempitan, karena itu artinya saya cukup makan.
7. Untuk rasa lelah, capai dan penat di penghujung hari, karena itu artinya saya masih mampu bekerja keras.
8. Untuk semua kritik yg saya dengar tentang pemerintah, karena itu artinya masih ada kebebasan berpendapat.
9. Untuk bunyi alarm keras jam 4.00 pagi yg membangunkan saya, karena itu artinya saya masih bisa terbangun, masih hidup...
*****
Selamat mencoba saudara-riku tercinta... insya Allah hidupmu selalu dipenuhi kebahagiaan...
😊❤💕