Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

RUQYAH DENGAN MEMBACA SURAH AL-FATIHAH


Ruqyah dengan bacaan surah Al-Fatihah disebutkan dalam riwayat Abu Sa'id berikut:
"Suatu ketika, beberapa Sahabat Nabi melakukan perjalanan. Sesampainya di salah satu kampung Arab, para Sahabat itu meminta agar warga di sana bersedia menjamu mereka layaknya tamu, namun permintaan mereka itu ditolak.

Setelah para Sahabat berlalu, seorang pemuka kampung itu tersengat [dalam riwayat At Tirmidzi (IV/348, 2063)] kalajengking. Warganya mencoba segala cara untuk mengobatinya, namun usaha ini tidak berhasil. Lantas, salah seorang dari mereka berkata kepada yangJain: 'Bagaimana jika kalian menemui orang-orang yang tadi singgah di sini, mungkin di antara mereka ada mengetahui cara menyembuhkan pemimpin kita.


Sebagian warga perkampungan Arab itu kemudian mendatangi para Sahabat Nabi dan berkata: 'Wahai saudara-saudaraku, sungguh pemimpin kami tersengat kalajengking. Kami sudah mencoba berbagai obat, namun kondisinya tidak mengalami perubahan. Apakah salah seorang di antara kalian memiliki sesuatu untuk mengobatinya?'

Salah seorang Sahabat pun menjawab: 'Ya, demi Allah, sungguh aku bisa meruqyah. Akan tetapi, bukankah tadi kami meminta kalian untuk menjamu kami, namun kalian tidak mau. Karenanya, aku pun tidak mau meruqyah untuk kalian; kecuali jika kalian bersedia memberikan imbalan kepada kami.’ Warga perkampungan itu sepakat untuk memberikan imbalan beberapa kambing [dalam riwayat Bukhari (IX/54, 5007) disebutkan 30 ekor kambing] kepada mereka.

Setelah mereka bersepakat, Sahabat Nabi itu mulai meruqyahnya dengan meniup yang disertai sedikit ludah ke pemuka kampung yang tersengat kalajengking itu seraya membaca ayat: 'Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin (yaitu surah Al-Fatihah). Kemudian, pemuka kampung pun sembuh layaknya seseorang yang baru terlepas dari ikatan" dan tidak ditimpa penyakit yang membuatnya terkapar di atas tempat tidur.
Setelah itu, warga kampung memberikan imbalan yang telah disepakati kepada para Sahabat Nabi. Lalu, 'di antara para Sahabat ketika itu ada yang berkata: 'Bagikan kambingnya.' Namun Sahabat yang meruqyah berkata: 'Jangan kalian bagikan kambing-kambing itu hingga kita menemui Nabi SAW dan memberitahukan peristiwa ini kepada beliau, lalu menunggu apa yang beliau perintahkan kepada kita.'

Setelah sampai di Madinah, mereka segera menemui Rasulullah SAW dan menuturkan peristiwa tersebut. Nabi SAW bersabda: 'Dari mana kalian mengetahui bahwa ia (surah AI-Fatihah) adalah ruqyah?' Beliau pun melanjutkan: 'Kalian telah melakukan hal yang tepat. Bagikanlah kambing-kambing itu, dan jangan lupa berilah aku bagiannya juga.' Lalu, Rasulullah SAW tertawa.” [HR Bukhari (IV/453, 2276; IX/54, 5007; X/198, 5736; X/209,5749) dan Muslim (IV/1727, 2201)]
Disebutkan pada beberapa riwayat bahwa Sahabat Nabi tersebut meruqyah dengan membaca surah Al-Fatihah sebanyak tujuh kali."

TERAPI PENDARAHAN SAAT HAID / ISTIHADLOH


Pendarahan berat saat haid yg dikenal sebagai manorrhagia dalam dunia medis ditandai dengan periode normal yg berkepanjangan..

Namun penyakit ini juga bisa disebabkan karena ulah setan, berdasarkan hadits Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yg menceritakan Hamnah binti Jahsy yg juga mengalami pendarahan saat haid atau istihadloh ketika itu, lalu Rasulullah shallallahu'alaihu wa sallam bersabda :
إنما هذه ركضة من ركضات الشيطان
"Sesungguhnya ini adalah hentakan dari hentakan-hentakan setan.."
Menurut pengalaman ustadz kami yg bergelut di dunia ruqyah selama kurang lebih 30 tahun, 90% gangguan pada kewanitaan adalah karena ulah jin...

Nah akhawati yg dirahmati oleh Allah... Insya Allah saya punya beberapa solusi penyembuhan untuk penyakit ini..
Berikut pengobatannya :
1.Sediakan es batu yg dilapisi oleh handuk atau alat kompres, karena suhu dingin akan menimbulkan vasokonstriksi yg berarti penyempitan pembuluh darah
2.Tempelkan di perut bawah selama 15-20 menit
3.Bacakan surat Huud ayat 44 juz 12 sambil mengkompres perut dalam posisi berbaring
4.Ulangi setiap 4 jam jika gejala berlanjut
5.Sediakan 1 sendok teh biji ketumbar, beserta 2 gelas air, rebus hingga airnya berkurang setengah, lalu dicampur dengan madu dan diminum
6.Jika haid disertai kram di perut, maka solusinya dengan membacakan surat Az-Zumar ayat 23 yg dibacakan pada secangkir air panas yg ditambahkan satu sendok teh bubuk kayu manis dan ditambah madu, hal ini dikarenakan kayu manis mengandung sifat antiinflamasi dan antispasmodic yg membantu meringankan kram pada perut, maka hendaknya ramuannya diminum 2 kali sehari...
Semoga yg sedikit ini bisa bermanfaat untuk saudari-saudariku sekalian...

Muhibbukum fillah...
Muhammad Faizar Hidayatullah
★★Sokaraja, 11 Agustus 2015★★

Peruqyah maupun yg diruqyah hendaknya harus banyak mengucapkan "Laa haula Walaa Quwwata Illah Billah" .

Begitu pula dalam ruqyah mandiri, sertakan bacaan tersebut.
-------------------
Syaikh Abdullah bin AL-Jibrin rahimahullah ditanya,
س: يوصي بعض الزائرين المريض بالإكثار من الحوقلة ( لا حول ولا قوة إلا بالله ) فهل لنا أن نعرف من فضيلتكم أهمية هذه الكلمة وهل ورد فيها شيء من السنة؟
“Sebagian penjenguk orang yang sakit memberikan nasihat agar si sakit banyak-banyak membaca hauqalah (laa haula wala quwwata illa billah), apakah urgensi dari kalimat ini dan apakah terdapat dalam sunnah?”


Beliau menjawab,
نعم …ومعنى هذه الجملة اعتراف الإنسان بعجزه وضعفه إلا أن يقويه ربه، فكأنه يقول: يا رب ليس لي حول ولا تحول من حال إلى حال ولا قدرة لي على مزاولة الأعمال إلا بك، فأنا محتاج إلى تقويتك وإمدادك، ففيها البراءة من الحول والقوة، وإن الرب تعالى هو الذي يملك ذلك، ويمد عباده بما يعينهم على أمر دنياهم ودينهم، والله أعلم وصلى الله على محمد وآله وصحبه وسلم.
“iya…Makna kalimat ini (hauqalah) adalah pengakuan manusia akan tidak berdaya serta lemahnya dirinya dan berharap agar Rabb-nya memberikan kekuatan padanya, seakan-akan ia  (si sakit) berkata, ‘wahai Rabb-ku, hamba tidak memiliki daya dan tidak bisa mengubah keadaan, tidak pula memiliki upaya dalam melakukan amal kecuali dengan bantuan-Mu. Hamba membutuhkan taufik dan bantuan-Mu. Dalam kalimat ini terdapat pengakuan ketidakmampuan dalam daya dan upaya karena hanya Allah Ta’ala yang memilikinya. Ia membantu dan menolong hamba-Nya dalam urusan agama dan dunia.”
(Fatawa Asy-Syar’iyyah fii Masa’ilit Thibbiyah pertanyaan no. 4)
http://www.muslimafiyah.com/
--------------------------

PENAMPAKAN HANTU MENURUT PANDANGAN ISLAM


La 'adwa wa laa shofar wa laa HAAMAH (hantu)...
لَا عَدْوَى وَلَا صَفَرَ وَلَا هَامَةَ
Tidak ada penyakit yg menular, tidak ada Shafar (kematian dikarenakan penyakit cacing perut) yg terjadi dgn sendirinya,, dan tidak ada HANTU...
(HR.Muslim no.4116)

Yg dimaksud "HAAMAH" utawa hantu dlm hadits tsb adalah roh orang mati yg gentayangan sebagaimana kepercayaan arab jahiliyyah dulu, dan bukan dimaksudkan untuk menafikan adanya bangsa jin... karena kebanyakan dari mitos yg menyatakan asal usul hantu dengan berbagai nama ini berasal dari amalan jahiliyyah dan animisme mereka dulu.

Lalu bagaimana menurut islam tentang PENAMPAKKAN HANTU yang sering tersebar beritanya..???
Berkata al-Qadhi abu Ya'la bin Hussein bin Farra':
و لا قدرة للشياطين علي تغيير خلقهم و الانتقال في الصور و إنما يجوز أن يعلمهم الله تعالي كلمات و ضروبا من ضروب الأفعال إذا فعله و تكلم به نقله الله تعالي من صورة إلي صورة...فيقال: إنه قادر علي التصوير و التخييل علي معني أنه قادر علي قول إذا قاله و فعله نقله الله عن صورته الي صورة أخري بجري العادة ، و أما أنه يصور نفسه فذلك محال، لأن انتقالها عن صورة إلي صورة إنما يكون بنقض البينةو تفريق الأجزاء و إذا انتقضت بطل الحياة...
Setan-setan TIDAK MEMPUNYAI KEMAMPUAN untuk mengubah wujud mereka, dan meniru bentuk lain...
Tetapi mereka hanya diajarkan Allah Ta'ala beberapa kalimat dan jurus..
Jika mereka mengamalkan dan mengucapkan kalimat tsb, Allah akan mengubah wujudnya ke bentuk yang lain..
Bisa dikatakan bahwa kemampuan setan untuk merubah wujud terjadi jika ia mengucapkan kalimat-kalimat atau mengamalkan jurus-jurus tsb, maka Allah akan merubah mereka menyerupai bentuk makhluk lain sbagaimana yang sering terjadi !!
Sedangkan jka mereka sendiri yg ingin mengubah wujudnya, maka hal itu merupakan sesuatu yg MUSTAHIL !!!



Karena proses perubahan wujud dari satu bentuk ke bentuk yg lain bisa terjadi setelah ia MENGHANCURKAN DIRINYA dan MENCERAI BERAIKAN ANGGOTA TUBUHNYA, dan jika wujudnya hancur maka ia akan MATI...
Pendapat beliau dikuatkan pula oleh sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah:
إن الغيلان ذكرواعند عمر ابن الخطاب فقال: إن أحدا لا يستطيع أن يتحول عن صورته التي خلقه الله عليها ولكن منهم سحرة كسحرتكم. فإذا رأيتم ذلك فأذنوا...
Sungguh ada sesosok HANTU yang muncul di hadapan Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu, maka beliau berkata: "Sesungguhnya TIDAK ADA SEORANG PUN YANG DAPAT MENGUBAH DIRINYA DARI BENTUK ASLINYA, TAPI MEREKA (bangsa jin) MEMILIKI TUKANG SIHIR SEBAGAIMANA TUKANG SIHIR KALIAN (manusia), jika kalian melihat mereka, hendaklah kalian mengumandangkan ADZAN.."
(Fathul baari jilid 6 hal.344)

Imam Nawawi berkata:
"TIDAK ADA HANTU, ADANYA ADALAH "AS-SU'ALAA"
#As-Su'alaa adalah golongan PENYIHIR dari bangsa JIN...
Nah, lalu KAPAN SETAN (DARI JIN) MULAI BERANI MENAKUT-NAKUTI BAHKAN MERASUKI TUBUH MANUSIA...????
Di dalam tafsir Ibnu Katsir ketika menafsirkan surat al-Jin ayat 6 disebutkan:
عن عكرمة قال: كان الجن يَفْرَقُون من الإنس كما يفرَق الإنس منهم أو أشد، وكان الإنس إذا نزلوا واديا هرب الجن، فيقول سيد القوم: نعوذ بسيد أهل هذا الوادي.
فقال الجن: نراهم يفرقون منا كما نفرق منهم. فدنوا من الإنس فأصابوهم بالخبل والجنون، فذلك قول الله: { وَأَنَّهُ كَانَ رِجَالٌ مِنَ الإنْسِ يَعُوذُونَ بِرِجَالٍ مِنَ الْجِنِّ فَزَادُوهُمْ رَهَقًا }
وقال أبو العالية، والربيع، وزيد بن أسلم: { رَهَقًا } أي: خوفا. وقال العوفي، عن ابن عباس:{فَزَادُوهُمْ رَهَقًا } أي: إثما...
Ikrimah mengatakan :
''Dulu jin lari dari manusia sebagaimana (ada) manusia yg lari/takut dari mereka, bahkan jin itu lebih takut lagi kpd manusia...!!!
Pada zaman dahulu jika ada manusia yg memasuki suatu lembah, maka jin yg ada disitu akan kabur,
akan tetapi setelah ada pemimpin kaum yg mengatakan :
''Aku berlindung kepada penguasa lembah ini...''
Maka jin yg mendengarnya mengatakan :
''wah ternyata manusia takut sama kita sebagaimana kita dulu takut sama mereka.''
Lalu mendekatlah jin itu dan merasuki manusia, ada yg dibuat bebal, gila, sakit, dll...
Maka itulah yang difirmankan Allah, "Wa annahu kaana rijaalun minal insi ya'udzuuna bi rijaalin minal jinni fa zaaduuhum ROHAQO !!!"
Berkata Abu al-'Aaliyah, ar-Raabi', dan Zaid bin Aslam bahwa yg dimaksud dgn ROHAQO adalah KETAKUTAN (maka bertambahlah ketakutan pada manusia yg berlindung kpd jin)...
Berkata Ibnu Abbas bahwa ROHAQO adlah (bertambah dosa bagi mereka)...

Inilah sahabatku bentuk2 permintaan bantuan manusia kepada jin/setan yg akan menambah dosa dan kesesatan.
Maka janganlah ikut2an dgn mereka yg mengatakan : ''PERMISI'', ''KULO NUWUN', ''NYUWUN SEWU'', MEMBUNYIKAN KLAKSON, di tempat2 yg dianggap angker.....!!!
yang SUNNAH kita ucapkan ketika memasuki suatu tempat adalah membaca :
"A'UDZU BIKALIMATILLAAHITTAAMMATI MIN SYARRI MAKHALAQ.''
MARI KITA SELAMATKAN AQIDAH UMMAT DARI BAHAYA KESYIRIKAN !!!!

Muhibbukum fillah
Muhammad Faizar Hidayatullah

★★★★★★★★★★★★★★★★★★★
Bismillah..
Selain muntah2 dan teriakan, tangisan juga seringkali mewarnai prosesi ruqyah syar'iyyah.. diantara mereka ada yg menangis karena terenyuh dengan bacaan peruqyah yg merdu, ada yg karena memahami isi ayat yg dibacakan raqi, ada yg ingat akan dosa2nya, bahkan adapula yg menangis karena jinnya yg mulai risih dan tidak betah....
Namun terkadang fenomena tangisan saat ruqyah sering dipukul rata oleh oknum peruqyah pemula, sehingga orang yg nangis tsb langsung divonis ada jinnya, lalu dipukul-pukul dan dibentak-bentak; "KELUAR KAMU MUSUH ALLAH !!!" Padahal belum tentu tangisannya itu karena jin, sehingga menjadi buyarlah kesyahduannya saat konsentrasi mendengarkan al-quran yg dibacakan raqi...


Oleh karenanya, kita perlu tau ciri-ciri tangisan jin dan tangisan yg bersumber dari keimanan manusia agar tidak salah langkah dlm bertindak...
Ciri tangisan yg tumbuh dari keimanan dan ketakutan seseorang kepada Allah menurut syaikh Abu Nashr Muhammad al-Imam dlm kitab "ahkaamu atta'aamuli ma'al jinni wa adabur ruqa asy-syar'iyyah" (أحكام التعامل مع الجن و آداب الرقي الشرعية) hal.55 adalah :
البكاء بالقلب و دمع العين فقط هذا من خشية الله
"Tangisan yg tercurah dari hati dan hanya keluar air mata SAJA, maka inilah tangisan yg disebabkan karena rasa takut kepada Allah..."
Sedangkan tangisan dari bangsa jin fasiq maupun jin kafir adalah :
البكاء مع الضرب بالبدن و الصياح باللسان فهو من الشيطان
"Tangisan yang dibarengi dengan adanya pukulan2 pada badan dan teriakan pada lisan, maka inilah tangisan dari SETAN..."
Tidak itu saja, tangisan jin saat ruqyah juga ditandakan dgn adanya gemetar di tubuh pasien, tangan menjadi kaku hendak mencakar, gerakan tidak wajar pada kepala, kaki yang menendang-nendang, dsb... hal ini spt apa yg dikabarkan dalam sebuah riwayat hadits :
عن ابن عباس رضي الله عنهما قال : ماتت زينب بنت رسول الله صلى الله عليه و سلم فبكت النساء فجعل عمر يضربهن بسوطه فأخذ رسول الله صلى الله عليه و سلم بيده و قال : مهلا يا عمر ثم إياكن و نعيق الشيطان ثم قال : إنه مهما كان من العين و القلب فمن الله عز و جل و من الرحمة و ما كان من اليد و اللسان فمن الشيطان  رواه الإمام أحمد
Dari Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhuma beliau berkata: "ketika Zainab putri Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam meninggal dunia, maka sebagian kaum wanita ada yang menangis...ketika 'Umar radhiyallahu'anhu mau memukul para wanita itu dengan cambuknya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mencegahnya kemudian beliau bersabda :
"Sabar wahai Umar !!! Kemudian kalian wahai para wanita, hendaklah berhati-hati terhadap TERIAKAN SETAN 
!!!" 
Beliau lalu melanjutkan sabda-nya,
"Apabila hanya berasal dari mata dan hati maka itu dari Allah dan merupakan rahmat, namun jika itu dari TANGAN dan MULUT maka itu dari SETAN." (HR. Ahmad)
Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam jg pernah bersabda :
" إن الله لا يعذب بدمع العين ولا بحزن القلب، ولكن يعذب بهذا أو يرحم، وأشار إلى لسانه. " متفق عليه
"Sesungguhnya Allah tidak menyiksa dengan air mata dan tidak juga dengan kesedihan di dalam hati... tetapi Allah akan menyiksa dengan ini atau mengasihi dgn ini, beliau menunjuk ke arah lisannya"... (Muttafaqun 'alaih)
Maka, tangisan jin saat diruqyah seringkali dibarengi dgn adanya teriakan atau amukan.... inilah tangisan SETAN spt yg dikabarkan oleh Nabi shallallahu'alaihi wa sallam.... adapun jika marqi (orang yg diruqyah) hanya meneteskan air mata, maka bisa jd ia terenyuh dgn bacaan merdu antum... jgn langsung dibentak dan dipukuli ya ... kasian :D teruskan saja bacaannya hingga nnt dia mencapai ketenangan yg mendalam pada hatinya...
Smoga Allah memberkahi kita semua...

Muhibbukum fillah
Muhammad Faizar Hidayatullah
★★Losari Cirebon, 7 November 2015★★
Deteksi Persembunyian Jin
Oleh : Ustadz Muhammad Faizar

Tidak semua penyakit yang dirasakan dalam tubuh berasal dari virus atau bakteri saja. Ada banyak kasus yang terjadi, ketika seseorang di diagnosa, tapi dokter tidak menemukan penyakit apa-apa padahal seseorang tersebut sering mengalami sakit. Baik sakit pencernaan ataupun sakit-sakit yang lain. Dengan Catatan: kalau menemukan kasus seperti itu, jangan berobat ke dukun ya karenA itu adalah perbuatan syirik. 



Ternyata menurut Ustad Muhammad Faidzar, Ada bagian atau titik dalam tubuh manusia yang dijadikan tempat persembunyian jin penyebab sakit kita. Apa saja dan dimana saja, berikut penjelasannya:
 • Jika mereka bersarang di PARU-PARU, maka akan terasa sakit di pundak, nafas pendek,banyak mengeluarkan balgham (dahak), batuk2, tangan dan kaki terasa dingin, telapak tangan panas, dan sering gelisah serta pelupa
• Jika mereka bersarang dan menyerang USUS BESAR, maka akan merasa pundak kaku, sembelit, diare, kulit gatal, sakit gigi, sakit kepala, tenggorokan nyeri, mudah terserang flu, gampang ngambek
• Jika mereka bersarang di LAMBUNG : sering timbul sariawan di mulut, bibir kering, kelebihan atau kadang tidak nafsu makan, tangan dan kaki terasa berat, perut sering kembung, kulit berwarna kekuningan.
• Jika mereka bersarang di LAMBUNG : sering timbul sariawan di mulut, bibir kering, kelebihan atau kadang tidak nafsu makan, tangan dan kaki terasa berat, perut sering kembung, kulit berwarna kekuningan.
• Jika berada di LIMPA : sering diare, menstruasi tdk teratur, alergi air, obesitas, slalu ingin makan manisan, kaki sering dingin, sukar mencerna, sering kelelahan yg sangat.

Sihir ini sangat berbahaya, terutama bagi saudari-saudari kita yg belum menikah, karena bisa jadi dgn sihir ini mereka dapat kehilangan masa depannya krn MENYERAHKAN KEPERAWANANNYA TANPA SADAR...!!! wal'iyaadzubillaah..


Diantara tanda-tanda orang yg terkena sihir jenis ini:
1.Rasa panas di daerah vagina dan sekitarnya
2.Selalu terbayang wajah seseorang di hadapannya sambil memanggil-manggil namanya dgn penuh kerinduan
3.Hilang kesadaran dan keinginan yg kuat memaksanya utk berjalan ke tempat penyihir itu berada
4.Tidak Tenang hidupnya dan tidak bisa beristirahat kecuali dgn air yg keluar dari penyihir tsb (maksudnya adalah air mani/ otomatis dgn menyetubuhinya !!) Na'udzubillah..
5.Ketika pulang ke rumahnya, ia merasa seakan hanya mimpi belaka tanpa sadar dgn apa yg telah dilakukannya

# Lalu bagaimana sihir ini dilakukan ???
Dalam melaksanakan ritual sihir ini, dukun biasa memakai kain berwarna biru yg belum dipakai sama sekali, lalu menuliskan mantra2 di atasnya serta menuliskan tholasim, lalu diundanglah para dedengkot jin utk memberinya pesuruh2 dari kalangan mereka, lalu ia menyebutkan nama gadis yg dimaksud (bisa pula memakai foto; maka berhati-hatilah bagi para gadis yg hobi memejeng foto..!!!) Agar gadis tsb hadir di tempat yg telah ditentukan...
Kemudian dukun itu membakar kain warna biru tsb di atas api yg tidak trlalu besar...
Ketika pembakaran telah sempurna, gadis malang yg ia sihir telah hadir di hadapannya dalam keadaan tidak sadar, lalu dukun/orang yg menyihir bisa bebas melakukan apa yg ia mau terhadap gadis itu...na'dzubillaah...

Pengakuan tukang sihir yg telah bertaubat:
"Kami membacakan 'azimah yg berbunyi:
وألقوا في فرجها نارا لا يطفئها إلا الماء النازل من ذكر فلان
Datangkanlah api di kemaluannya yg tidak padam kecuali dgn air yg turun dari kemaluannya si fulan (lalu menyebutkan nama laki2 yg dimaksud)...
# Lalu bagaimana CARA PENGOBATANNYA ???
Sihir ini adalah jenis sihir yg terbatas oleh waktu, sehingga si korban akan tersadar di waktu yg telah ditentukan dan penyihir tsb butuh utk mengulangi ajian/ mantranya guna menghadirkan kembali sihir-sihir mereka !!


Langkah-langkah pengobatan:
1.Slalu baca ayat kursi dgn penuh kerendahan diri dan keyakinan di hadapan Allah, terkhusus di saat ia merasakan gejala sihir jenis ini
2.Baca selalu dzikir dan do'a2 ma'tsurat pagi dan petang, TERUTAMA DZIKIR PETANG, karena sihir ini tidak dilakukan kecuali di waktu malam !
3.Harus selalu suci/dalam keadaan wudhu' terutama di malam hari
4.Apabila sudah keterlaluan gejalanya, maka baca slalu ayat-ayat penghancur sihir:
Bacalah:
قال ما جئتم به السحر إن الله سيبطله إن الله لا يصلح عمل المفسدين
"Qoola maa ji'tum bihis-Sihr innallaaha sayubthiluh innallaaha laa yushlihu 'amalal musfsidiin"
Baca ayat dari surat Yunus ini di atas bejana sudah berisi air yg suci, minum tiga kali sehari dan sisanya utk mandi di tempat yg suci...

Semoga Allah melindungi kita dan keluarga kita dari segala kejahatan makhluk-Nya... Aamiin...

RUQYAH DENGAN MEMBACA SURAH AL-FATIHAH

 Ada kisah yang diriwayatkan dari Kharijah bin ash-Shalt at-Tamimi, dari pamannya. Kharijah mengisahkan bahwa pamannya mendatangi Rasulullah SAW lalu memutuskan masuk Islam. Setelah itu, dia bergegas pulang (ke kampungnya) meninggalkan beliau. Di tengah perjalanan, dia melewati perkampungan dan melihat salah seorang laki-laki penduduknya menderita penyakit gila sehingga dirantai dengan besi.


Penduduk kampung itu lantas berkata kepadanya (paman Kharijah): "Kami mendengar teman kalian (maksudnya Rasulullah SAW) adalah orang yang diutus dengan membawa kebaikan. Lantas, apakah Anda memiliki sesuatu (kebaikan) untuk mengobati orang itu?" Paman Kharijah menuturkan: "Maka aku meruqyahnya dengan membacakan surah Al-Fatihah, dan kemudian laki-laki itu sembuh (dari sakit gilanya)."

Dalam riwayat yang lain disebutkan: "Maka paman Kharijah meruqyahnya dengan surah Al-Fatihah selama tiga hari. Dia membacakannya pada waktu pagi dan sore hari. Setiap kali selesai membaca Al-Fatihah, dia meniup ke tubuh laki-laki itu dengan tiupan yang bercampur sedikit ludah.”
Paman Kharijah juga menyebutkan dalam kisahnya ini:
"Setelah itu, mereka memberiku seratus kambing sebagai imbalannya. Lalu aku menemui Rasulullah SAW dan memberitahukan hal itu kepadanya. Beliau bertanya: 'Apakah kamu juga membaca selainnya (Al-Fatihah)?' Aku menjawab: 'Tidak.' Lalu beliau bersabda: 'Ambillah kambing tersebut. Sungguh, ada orang yang makan dari hasil ruqyah yang bathil. Sementara itu, sungguh kamu makan dari hasil ruqyah yang hak.’” [HR Abu Dawud (IV/220, 3896, 3897; IV/223, 3901) dan al-Hakim (I/559) – sahih]

Ruqyah dengan bacaan surah Al-Fatihah ini pernah dibuktikan juga oleh Ibnul Qayyim yang mengisahkan pengalaman pribadinya: "Aku pernah tinggal di Makkah selama beberapa waktu. Ketika itu aku menderita sakit, dan aku tidak menemukan dokter maupun obat untuk  menyembuhkannya. Akhirnya, aku mengobati sendiri sakitku dengan membaca surah Al-Fatihah. Dan, terbukti kurasakan pengaruh yang luar biasa darinya. Sejak saat itulah,  aku selalu menganjurkan ruqyah dengan surah tersebut kepada orang yang mengeluhkan sakit, dan kebanyakan dari mereka mendapatkan kesembuhan dalam waktu yang singkat, dengan izin Allah.'?" [Al-Jawabul Kafi (hlm.15), dan yang semisalnya dalam Zadul Ma’ad (IV/178)]

Ruqyah Mandiri Untuk SAKIT BATUK dan FLU

Berbagi pengalaman: 

Sebenarnya tdk ada standar tertentu atas kesembuhan seseorang dari penyakitnya, apakah dengan minum obat kimia, herbal, dsb., atau spt yg disebutkan oleh Ibnul Qoyyim, yaitu pengobatan alamiah dan ilahiah. Kesemuanya itu, kalau sdh menjadi kehendak Allah swt siapapun tdk ada yg bisa menolak. Penting landasan bagi kita, disaat sakit, hal pertama yg dilakukan adalah berdoa memohon kesembuhan, lalu lanjutkan dg pengobatan.


Saya akan bercerita ketika terserang batuk dan flu. Kejadian ini sdh lama sekali dan tdk terjadi scr bersamaan. Mungkin kita pernah merasakan sakit batuk yg tdk sembuh2, padahal sdh minum obat bermacam-macam. Namun terkadang kita malah menemukan hal-hal yg kita anggap sepele yg justru memberikan manfaat.

Cara penyembuhan batuk ini sdh saya coba dan hasilnya cukup efektif meskipun secara bertahap (berproses). Tapi yg jelas, kita berupaya membiasakan tdk mengkonsumsi obat kimia apalagi yg belum jelas kehalalannya. Jangan lupa asupan gizi yg cukup utk tubuh kita.

Posisikan tubuh berbaring, duduk atau berdiri. Bila punya waktu longgar usahakan berbaring. Lalu, lakukan pengurutan pada leher (tenggorokan) dari atas ke bawah.


Dg tangan kanan, letakkan dua jari (jari telunjuk dan jari tengah) di samping batang tenggorokan bagian atas (kanan kiri), lalu urut sampai ke bawah (pangkal tenggorokan). Lakukan cara ini berulang-ulang (selonggarnya waktu kita) sambil meruqyah (ruqyah mandiri). Bisa juga dilakukan kpd orang lain (anak). Untuk memudahkan proses pengurutan, dapat mengoleskan minyak (lebih baik yg sdh diruqyah).

Begitu pula utk sakit gangguan hidung, spt pilek, hidung gatal/tersumbat dapat dilakukan pengurutan batang hidung dari atas sampai ke bawah (sama dg cara di atas). Namun utk hidung, saya mengurutnya dg ibu jari dan jari telunjuk tangan kanan. Cara ini sdh saya coba 1 kali dan efektif.

Semoga memberi manfaat. Dan hanya kepada Allah swt sajalah kita memohon dan berlindung diri.
----------------------
============================
BISMILLAH...
Pembahasan menarik dari kitab "Fatawa 'Ulama fis Sihr" yang diulas oleh syaikh Khairi Sa'iid hal.157 :
Syaikh Ibnu Jibrin telah ditanya oleh seseorang : "Apakah hukum thalaq itu terjadi bagi orang yg terkena sihir ?"

Beliau menjawab :
"Apabila sihir tsb menyerang akalnya dan orang yg tersihir itu menjadi gila (tdk sadar sepenuhnya) maka thalaqnya itu tidak berlaku...
Karena thalaq itu syaratnya dengan ber'azam/bulat tekadnya sbagaimana firman Allah Ta'ala :
"Dan jika mereka berazam (bertetap hati untuk) thalaq, maka sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (Al-Baqoroh : 227)


Dan hilangnya akal berarti ia tdk mempunyai azam dan juga niat...
Sedangkan thalaq itu harus dgn kepemahaman serta pengetahuan terhadap dampak dari thalaq serta sebab-sebab yg menjadikannya harus berpisah, jka demikian maka thalaq itu terjadi ...
TETAPI apabila sihir yang dilancarkan untuk membuat seseorang BERCERAI dengan istrinya dan dibuat saling benci diantara keduanya sehingga tdk bisa tenang kecuali dgn jalan perceraian sbagaimana yg disinyalir dlm firman Allah : "Maka mereka mempelajari dari keduanya sesuatu yg dengannya mereka dapat menceraikan seseorang dengan istrinya.." (al-Baqoroh 102)

Maka dzohirnya THALAQ tsb TIDAK DIANGGAP/TIDAK TERJADI karena orang tsb telah dikuasai sihir... wallahu a'lam..."
15 September 2012 saat diadakan kajian dan praktek ruqyah syar'iyyah di musholla Fak.Ekonomi Unsoed, kami mendapat sebuah pertanyaan yg kritis dan menarik dari salah seorang ikhwan di kampus tsb, kurang lebih pertanyaannya adalah :
"SIAPA YANG MENANGGUNG DOSA SAAT MANUSIA TERJEBAK DALAM KEMAKSIATAN SEDANGKAN IA DIPENGARUHI OLEH JIN ?"

Pertanyaan ini kembali saya angkat ke permukaan karena bermunculan pertanyaan-pertanyaan semisal dari para ikhwah....



Apalagi beberapa waktu lalu saya sempat memposting di grup WA ttg bahaya "sihir jalbu wa tahyiij" yg menggunakan unsur api untuk menghilangkan akal wanita sehingga bisa disetir untuk disetubuhi/dizinai seenak hati si penyihir... wal'iyyaadzu billaah..

Lalu bagaimana nasib wanita malang tsb ? Apakah ia jg menanggung dosa perzinaannya ?
Bagaimana pula dgn orang yg teriak-teriak menyatakan ada Tuhan lain selain Allah ketika ia kesurupan ? Apa ia menanggung dosa ?
Bagaimana dgn orang yg shalatnya sering lewat karena diganggu jin.. ??
Bagaimana dgn orang yg dibuat malas beribadah krn diganggu jin ?
Dsb...

Maka jawaban mengenai fenomena di atas tidak lengkap dan tidak sempurna jika kita tdk merujuk pada al-Quran dan As-Sunnah yg sesuai dgn pemahaman para salaf yg diutarakan oleh para ahli ilmu...
Menurut syaikh Sa'ad Sa'iid 'Abduh dlm kitab beliau (مرض السحر ) hal.345-347 cetakan (دار ابن الجوزي القاهرة) mengatakan :
"Untuk menjawab pertanyaan ini kita akan terfokus pada dua pembahasan :
1.Tingkat keparahan gangguan (شدة اﻹصابة)
2.Waktu saat terkena gangguan (زمن اﻹصابة)
Tentang (شدة اﻹصابة) tingkat keparahan gangguan :
فقد يكون المريض مصابا بالسحر، ولكن تأثيره لا يكاد يظهر، فهو يمارس حياته بصورة طبيعية، ولا يكدر صفوها إلا ظهور بعض اﻷعراض الخفيفة التي يتحملها الغالب،  ففي هذه الحالة الشخص مسئول مسئولية تامة عن كل ما يصدر منه من أفعال و أقوال، و إنما يحاسب الجني علي دخوله في جسد المريض و المريض يؤجر علي صبره
"Ada orang yg terkena gangguan sihir namun pengaruhnya hampir sama sekali tidak terlihat... dia menjalani kehidupan sehari-harinya sebagaimana biasa, kejernihan akalnya juga tidak dikeruhkan (oleh pengaruh sihir) kecuali sebagian kecil dari tanda2 sihir yg ia sendiri mampu untuk bertahan/melawannya... Maka jika kondisinya seperti ini, orang tersebut ttp dalam keadaan mas'ul (bertanggung jawab) dgn tanggung jawab yg PENUH atas apa yg dia kerjakan dan apa yg dia ucapkan... Sesungguhnya jin akan diberi perhitungan karena telah merasuki manusia, sedangkan manusianya akan diberi PAHALA karena KESABARANNYA....

أما إذا اشتدت الإصابة بالمريض و بدأ الجن يتملك عليه حواسه فيجعله يفعل أفعالا و يقول أقوالا خارجة عن إرادته فهو في هذه الحالة كالمجنون يرفع عنه القلم حتي يفيق و يعود إلي رشده

"Sedangkan apabila gangguannya parah dan jin mulai menguasainya dengan mengendalikan organ-organ tubuhnya lalu membuatnya melakukan suatu pekerjaan dan mengatakan banyak perkataan di luar kehendak manusianya sendiri, maka pada kondisi seperti ini manusianya dihukumi spt orang yg gila "yurfa'u 'anhu al-qolam" (tidak terkena taklif) sampai dia tersadar dan kembali pada petunjuk/akal sehatnya..."
Sebagaimana hadits yg diriwayatkan oleh imam al-Bukhari dan Muslim dari Atho bin Rabaah dia berkata;
قال لي ابن عباس رضي الله عنهما؛ أﻻ أريك امرأة من أهل الجنة ؟ قلت : بلي... قال: هذه امرأة السوداء أتت النبي صلي الله عليه و سلم فقالت : إني أصرع و إني أتكشف فادع الله لي، قال إن شئت صبرت و لك الجنة ، و إن شئت دعوت الله أن يعافيك ؟ فقالت: أصبر، فقالت؛  إني أتكشف فادع الله لي ألا أتكشف، فدعا لها...
"Ibnu 'Abbaas radhiyallaahu 'anhuma berkata kepadaku: "Maukah aku tunjukkan kepadamu ttg wanita penghuni surga ?"
"Tentu...", kataku...
Ibnu 'Abbas berkata : "Lihatlah pada wanita hitam ini, dulu ia pernah mendatangi Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam dan berkata kepada beliau : "Aku sering kesurupan dan sering tersibak auratku, berdoalah kepada Allah untukku wahai Rasulullah...
Rasulullah menjawab : "Apabila engkau berkenan untuk bersabar maka engkau akan mendapatkan surga, dan apabila engkau ingin yg lain maka aku akan mendoakan kepada Allah agar  Dia menyembuhkanmu ?"

Perempuan itu berkata : "Aku akan bersabar, tp aku sering terbuka auratnya, mohonkanlah doa kpd Allah..." Maka Rasul pun mendoakannya..."
Syaikh Sa'ad Sa'id 'Abduh menjelaskan hadits di poin pembahasan pertama ini :
فلم يعتب النبي صلي الله عليه و سلم علي تكشفها لما علم أن ذلك بغير إرادتها، ولكن كما بحثت هذه المرأة عن علاج و مخرج لما يبدر منها بغير إرادتها، علي المريض أن يبحث لنفسه عن مخرج، فإن لم يفعل و علم بحاله و رضي به و استكان فهو شريك في الإثم ﻷنه رضي عن المنكر بقلبه و هذا من التعاون علي اﻹثم أعاذنا الله و إياكم من ذالك....
"Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam TIDAK MENEGUR atas tersibaknya aurat wanita tsb tatkala beliau mengetahui bahwasannya hal itu di luar kendali dirinya...
TETAPI sebagaimana wanita ini mencari pengobatan dan solusi atas suatu hal yg diluar kendali dirinya, maka hendaknya orang yg sakit/terkena gangguan juga mencari solusi untuk dirinya sendiri...
APABILA DIA TIDAK MAU MENCARI (SOLUSI/PENGOBATAN SYAR'I) SEDANGKAN DIA MENGETAHUI AKAN KONDISINYA SENDIRI DAN RIDHO2 SAJA  LALU TENANG2 SAJA (TANPA USAHA) MAKA DIA MASUK DALAM DOSA KARENA DIA TELAH RIDHA TERHADAP KEMUNGKARAN DALAM HATINYA... ini adalah termasuk dari tolong menolong dlm perbuatan dosa, smoga Allah senantiasa melindungi kita semua...."
Pembahasan yg kedua ttg WAKTU DIGANGGU (زمن اﻹصابة) dan pembahasan ulama yg lain mengenai perkara ini insya Allah akan saya lanjutkan di buku saya nnt....
Barakallaahu fiikum... smoga bermanfaat..

Muhibbukum fillah
Muhammad Faizar Hidayatullah
★★ Losari, 1 November 2015★★

Bolehkah Meminta Tolong Pada Jin???

Ibnu Taimiyyah membolehkan meminta tolong pada jin ???
Bismillah.. insya Allah pagi ini kami ingin menyampaikan bantahan syubhat mengenai kesalahan para dukun dalam memahami fatwa syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dlm Majmu'Fatawa jilid 11 hal.175-176...

Berikut fatwa beliau :
- فمن كان من الانس يأمر الجن بما أمر الله به رسوله من عبادة الله وحده وطاعة نبيه ويأمر الانس بذلك فهذا من أفضل اولياء الله تعالى وهو فى ذلك من خلفاء الرسول ونوابه .

1.Manusia siapa pun yang memerintahkan bangsa jin dengan apa yang telah diperintahkan Allah dan Rasul-Nya dari segi peribadatan kepada Allah yg Maha Esa dan ketaatan pada Rasul-Nya, maka hal ini termasuk dari keutamaan para kekasih Allah. Dan dlm hal ini, dia adalah penerus dan pengganti Rasulullah (dalam dakwahnya)...
ومن كان يستعمل الجن فى أمور مباحة له فهو كمن استعمل الانس فى أمور مباحة له وهذا كأن يأمرهم بما يجب عليهم وينهاهم عما حرم عليهم ويستعملهم فى مباحات له فيكون بمنزلة الملوك الذين يفعلون مثل ذلك...إلخ

2.Barangsiapa yg mempekerjakan bangsa jin pada perkara2 yg dibolehkan, maka ia seperti orang yg mempekerjakan manusia lainnya pada perkara yg dibolehkan. Dan ini seperti halnya ia memerintahkan pada apa yg diwajibkan kepada mereka, melarang mereka pada apa2 yg telah diharamkan dan mempekerjakan pada apa yg dibolehkan, maka kedudukan ini adalah kedudukan para raja yg mengerjakan hal yg seperti itu... dst..
ومن كان يستعمل الجن فيما ينهى الله عنه ورسوله إما فى الشرك واما فى قتل معصوم الدم او فى العدوان عليهم بغير القتل كتمريضه وانسائه العلم وغير ذلك من الظلم ، واما فى فاحشة كجلب من يطلب منه الفاحشة فهذا قد استعان بهم على الاثم والعدوان ثم ان استعان بهم على الكفر فهو كافر .

3.Dan barangsiapa mempekerjakan jin pada apa yg dilarang Allah dan Rasul-Nya, baik itu menyuruh kepada kesyirikan, membunuh orang yg dilarang ditumpahkan darahnya, atau dalam bentuk permusuhan kepada manusia lainnya tanpa dibunuh spt dengan cara dibuat sakit, dibuat lupa akan ilmu2nya, dan berbagai macam kedzaliman lainnya. Atau dalam bentuk keburukan seperti mengundang orang yg memintanya pada hal yg buruk.. maka ia telah meminta tolong jin pada dosa dan permusuhan... Apabila ia meminta tolong jin pada kekufuran maka orang itu menjadi KAFIR...
وان استعان بهم على المعاصى فهو عاص إما فاسق وإما مذنب غير فاسق .

Dan apabila meminta tolong jin pada kemaksiatan maka dia adalah ahli maksiat, orang yg fasiq, atau orang yg berdosa tp tdk fasiq...
وان لم يكن تام العلم بالشريعة فاستعان بهم فيما يظن انه من الكرامات مثل ان يستعين بهم على الحج أو ان يطيروا به عند السماع البدعى أو ان يحملوه الى عرفات ولا يحج الحج الشرعى الذى امره الله به  ورسوله ، وأن يحملوه من مدينة الى مدينة ، ونحو  ذلك فهذا مغرور قد مكروا به
DAN APABILA ILMU SYARIATNYA BELUM SEMPURNA LALU KEMUDIAN IA MEMINTA PERTOLONGAN JIN pada apa yg ia kira sbg bentuk karomahnya Allah spt; minta tolong pada mereka (jin) utk pergi haji atau membawanya terbang saat diperdengarkan hal2 bid'ah atau agar membawanya ke arofah utk melakukan haji yg tdk sesuai dgn tuntunan Allah dan Rasul-Nya, atau agar jin membawanya dari satu kota ke kota yg lain, atau smacamnya...
Maka dia ini MAGHRUR (tertipu) oleh jin dan jin itu telah berbuat makar kepadanya.."
#############################


Orang yg tergesa-gesa dalam menyimpulkan fatwa ini pasti langsung MEMBOLEHKAN manusia meminta tolong pada jin...
Padahal jikalau kita perhatikan perkataan syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah (ومن كان يستعمل الجن) "wa man kaana yasta'milul jinna" ~ "BARANGSIAPA MEMPEKERJAKAN JIN" ~
maka ma'lumnya menurut syaikh Sa'ad Sa'iid 'Abduh bahwa kata (اﻻستعمال) "Al-Isti'maal" (MEMPEKERJAKAN)--->>>
إنما يكون عن فضل  و علو المستعمل و ذل و مهانة و حاجة المستعمل
"Terjadi dengan keutamaan dan kemuliaan MUSTA'MIL (orang yg mempekerjakan), dan juga karena kerendahan, kehinaan, serta ketergantungan MUSTA'MAL (orang yg disuruh).."
و هذه كحال سليمان عليه السلام مع الجن الذي يخدمونه
"Dan ini sama halnya seperti Nabi Sulaiman 'alaihissalam dengan jin yg mengabdi bekerja pada beliau.."
Sedangkan kemampuan seperti itu tidak akan lagi ditemukan oleh orang-orang setelah beliau, karena doanya Nabi Sulaiman yg diabadikan dalam surat Shaad ayat 35 juz 23 :
قال رب اغفرلي و هب لي ملكا لا ينبغي لأحد من بعدي إنك أنت الوهاب...
"Ia (Sulaiman) berkata,'Ya Rabbi ampunilah aku dan karuniakanlah kepadaku kerajaan yg tidak akan pernah dicapai oleh orang-orang setelahku, sesungguhnya ENGKAU adalah Tuhan yg Mahapemberi..."
Dalam kitab An-Nubuwwaat syaikhul Islam sendiri menjelaskan ttg kedustaan orang yg mengaku-ngaku bisa menundukkan jin dan mempekerjakannya :
فإنه لا يستطيع أحد أن يسخر الجن مطلقا لطاعته ولا يستخدم أحد منهم إلا بمعاوضة، إما بعمل مذموم تحبه الجن و إما قول تخضع له الشياطين كاﻷقسام و العزائم
"Tak seorang pun mampu menaklukkan jin agar ia mentaatinya secara mutlak dan tidak bisa diperbudak pada salah seorang diantara mereka kecuali dgn sistem BARTER (bertukar), baik dgn mengerjakan perbuatan hina yg disukai jin, ataupun dengan kalimat2 yg mampu menundukkan setan spt sumpah (dgn slain nama Allah) atau dgn berbagai azimat..."
Sedangkan kata (اﻻستعانة) "Al-Isti'aanah" (MEMOHON BANTUAN) pada perkataan syaikhul islam, ma'lumnya adalah--->>>>>
فلا تكون إلا عن ذل و حاجة و انكسار المستعين للمستعان به
"Tidak akan terjadi kecuali dengan kehinaan, kebutuhan, dan kerapuhan MUSTA'IIN (Si Pemohon) kepada Musta'aan bih (Orang yg dimintai permohonan)...."
Dan perkataan syaikhul islam telah JELAS dan GAMBLANG... bahwa kebolehan isti'mal (mempekerjakan jin) dan istikhdam (menjadikan jin jd pembantu) itu berlaku pada sebagian kecil manusia yg amat sangat jarang keberadaannya, dari kalangan Nabi dan Rasul, dan para auliyaullah..
فلما لم يفرق أولئك بين الاستعمال والاستعانة سوغوا لأنفسهم أن يتذللوا للجن و يطلبوا منهم ما لا يطلب إلا من الله
"Ketika mereka tidak membedakan makna isti'mal dan isti'anah maka mereka bisa menyeret diri mereka utk merendah-rendahkan diri di hadapan bangsa jin dan memohon kepada jin sesuatu yg tidak diminta kecuali dari Allah Ta'ala...."
Jika para dukun memakai fatwa syaikhul islam ini utk menyerang ikhwah salafiyin yg mereka cap sbg wahhabi yg apa2 ngga boleh,haram, dan bid'ah.... maka mari kita tengok penjelasan manhaj lain dlm ad-Durrul Farid Syarh Jauharotu at-Tauhid (aqidah asya'irah aswaja) hal.326, disana dikatakan :
الرابع أنه لا يجوز الاستعانة بالجن في قضاء الحوائج و امتثال أوامره وإخباره بشيء من المغيبات و نحو ذلك، و استمتاع الجني بالإنسي هو تعظيمه إياه و استقامته و استعانته و خضوع له...
"Peringatan keempat: TIDAK DIPERBOLEHKAN meminta bantuan jin untuk memenuhi hajat dan mentaati perintahnya atau untuk memberi kabar ttg hal2 ghaib atau yg lainnya... Bangsa jin akan senang dengan pengagungan manusia terhadapnya, ditetapi keinginannya, dimintai bantuan, dan ketika manusia merendah kepadanya..."
Maka cukuplah Allah sbagai sebaik-baik pelindung dan penolong bagi kita... bukan yg lain.. apalagi bangsa jin...

A'azzanallahu wa iyyaakum...
Muhibbukum fillah
Muhammad Faizar Hidayatullah
★★Sokaraja, 21 Oktober 2015★★

RUQYAH YANG PENTING KEYAKINANNYA???


Di tempat kami mengajar di daerah Sukolilo, ada seorang ustadzah lulusan pesantren yg pernah dimarahi oleh seorang peruqyah karena beliau mencoba memperbaiki bacaan peruqyah yg salah....
Sambil berkata ketus si "ustat" instan ini berkata:  "Kalau dibacakan quran itu diam dan perhatikan ! Jika spt ini berarti ibu GAK SIAP UNTUK DIRUQYAH....!!! Ruqyah yg penting itu keyakinannya !!!"
Sekilas jawaban peruqyah itu memang benar.... Karena jika syarat tsb disandarkan pada kata "ruqyah" , maka kata "ruqyah" itu sifatnya lebih umum dibandingkan "membaca al-quran"...
Ruqyah secara umum tidak membutuhkan tajwid, contohnya adalah jika kita meruqyah dengan doa-doa yg bersumber dari nabi, dari dzikir2 yg ma'tsur, atau dgn asma dan sifat Allah, atau dgn doa yg isinya tdk menyelisihi alquran dan assunnah, maka hal ini tidak berlaku hukum tajwid di dalamnya...

Namun jika ruqyahnya kok menggunakan bacaan al-Quran, maka sangat dianjurkan membacanya dgn TARTIL... bahkan sebagian ulama ada yg mengatakan WAJIB membacanya dgn tartil sesuai kaedah tajwid sbagaimana firman Allah Ta'ala :
و رتل القرآن ترتيلا
"Dan bacalah al-Quran dengan tartil.." (QS.Muzammil : 4 juz 29)
Imam Jazari menuliskan nadzom dalam matan Al-Jazariyah nya :
والأخذ بالتجويد حتم لازم
من لم يجود القرآن آثم
فإنه به الإله أنزلا وهكذا منه إلينا وصلا
Membaca al-Qur'an dengan tajwid adalah sebuah keharusan..
Siapa yang tidak men-tajwidkan al-Qur'an maka ia BERDOSA
Karena dengan Tajwid Allah menurunkannya
Dan demikianlah ia sampai kepada kita juga dengan tajwid
Al-Hafidz As-Suyuthi berkata :
ولو قال القائل بوجوب  الترتيل لكان أقرب إلي  ظاهر ما يدل عليه اﻷمر القؤآني، فإن اﻷصل اﻷوامر القرآنية أنها تفيد الوجوب، و الخطاب في اﻵية للنبي صلي الله عليه و سلم أصلا، و لﻷمة تبعا...
"Apabila ada seseorang yg berkata bahwa membaca alquran dengan tartil adalah wajib, niscaya hal itu lebih mendekati kepada perintah yg dzahir dari al-Quran... karena sesungguhnya pokok dari perintah-perintah yang ada di dalam Al-Quran adalah menunjukkan pada yg WAJIB.... khitob dalam ayat tsb asalnya adalah untuk nabi shallallahu'alaihi wa sallam, tapi juga mengekor pada ummatnya..."
Imam Az-Zarkasyi berkata :
علي كل مسلم قرأ القرآن أن يرتله
"Hendaknya setiap muslim membaca al-Quran dengan men-tartil-kannya..."
(Al-Burhan jilid 1 hal.449)
Apa sih makna tartil ??
Dalam kitab (كيف نتعامل مع القرآن العظيم) syaikh Yusuf Al-Qaradhawi menjelaskan :
و معني الترتيل في القراءة : التأني و التمهل فيها، و تبيين الحروف والحركات
"Makna tartil dalam bacaan adalah melembutkan dan memperlahan pada bacannya, MEMPERJELAS huruf-huruf dan juga harokatnya..."
Inilah gunanya tajwid untuk menjaga lisan dari lahn...


Apa itu "lahn" ??
Lahn adalah kesalahan dalam bacaan... lahn terbagi menjadi DUA... yakni lahn jali dan lahn khofi (bisa dilihat di kitab "Ar-Roudhotun Nadiyah hal.67)
Lahn Jali ada 7 :
1.Mengganti satu huruf dengan huruf lainnya...
Semisal :
لو أنزلنا هذا القرآن علي جبل لرأيته خاشعا متصدعا من خشية الله
"Law anzalna hadzal qurana 'ala jabalil-laro-aytahu khosyi'am- mutashoddi'am- min khosyatillah......" (benar)
"Law ANJALNA haZal qurana 'ala ZABALIL laroaytahu khosyi'am mutashoddi'am min khosyatillah... (salah)
Atau :
أفحسبتم أنما خلقناكم
"Afahasibtum annama kholaqnaakum...." (benar)
"APAHASIPTUM annama kholaqnaakum..." (salah)...
Dsb...
2.Mensukunkan huruf yg berharokat
3.Mengharokatkan yg sukun
4.Menghilangkan huruf mad (panjang)
5.Meringankan bacaan tasydid
6.mentasydidkan bacaan ringan
7.Memanjangkan huruf yg pendek...
Sedangkan lahn khofi adalah kesalahan bacaan yg berkaitan dgn hukum tajwid smacam idzgham, izhar, ikhfa, dsb...
Dalam (النشر في قراءات العشر) para pembaca alquran itu dibagi menjadi tiga :
1.Muhsin ma’jur : orang yg baik dalam membaca Al-Quran dan mendapat pahala, yaitu orang-orang yg membaca Al-Quran dgn baik dan sempurna sbagaimana yg telah diturunkan oleh Allah Ta'ala kpada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Maka orang seperti ini akan mendapatkan kemuliaan sebagaimana yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sabdakan:
الماهر بالقرآن مع السفرة الكرام بررة والذي يقرؤه و يتتبع فيه و هو عليه شاق له أجران
"Orang yang pandai dalam membaca Al-Quran itu akan bersama dengan para malaikat yg mulia, dan barangsiapa yg membaca Al-Quran dengan tersendat-sendat dan merasa keberatan maka baginya dua pahala....”
(HR.Bukhari dan Muslim)
2. Musi’ ma’jur : orang yg kurang bacaannya tapi dimaklumi dan bahkan mendapat pahala, yaitu orang-orang yang sudah berusaha sekuat tenaga untuk belajar Al-Quran tetapi dia tidak mampu membaca dengan baik
3. Musi’ atsim : orang yg jelek bacaannya dan mendapatkan dosa dari Allah Ta'ala, yaitu orang-orang yg merasa cukup dengan dirinya, mengandalkan otaknya atau hanya bersandar pada buku-buku yang ada dan merasa SOMBONG untuk kembali kepada orang yang mengetahui ilmu ini (tajwid) secara mendalam. Maka tidak diragukan lagi bahwa orang seperti ini akan mendapatkan dosa dan kesalahannya tidak bisa dimaklumi...
Maka masuk di golongan manakah kita ???
Dan masuk golongan manakah orang yg sudah jelas SALAH bacaannya tapi TAK MAU DISALAHKAN ???
Wahai raqi... tanggalkan kesombonganmu karena sesungguhnya engkau membaca AL-QURAN yg memiliki keindahan dgn tajwid... bukan membaca injil, taurat, zabur, lebih-lebih kitab PRIMBON.....
Semoga ini bisa menjadi acuan kita untuk sama-sama memperbaiki bacaan quran kita agar kita kelak masuk surga bersama-sama... aamiin...

Muhibbukum fillah

Muhammad Faizar Hidayatullah
★Sokaraja, 30 September 2015★