Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Bolehkah Meminta Tolong Pada Jin???

Ibnu Taimiyyah membolehkan meminta tolong pada jin ???
Bismillah.. insya Allah pagi ini kami ingin menyampaikan bantahan syubhat mengenai kesalahan para dukun dalam memahami fatwa syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dlm Majmu'Fatawa jilid 11 hal.175-176...

Berikut fatwa beliau :
- فمن كان من الانس يأمر الجن بما أمر الله به رسوله من عبادة الله وحده وطاعة نبيه ويأمر الانس بذلك فهذا من أفضل اولياء الله تعالى وهو فى ذلك من خلفاء الرسول ونوابه .

1.Manusia siapa pun yang memerintahkan bangsa jin dengan apa yang telah diperintahkan Allah dan Rasul-Nya dari segi peribadatan kepada Allah yg Maha Esa dan ketaatan pada Rasul-Nya, maka hal ini termasuk dari keutamaan para kekasih Allah. Dan dlm hal ini, dia adalah penerus dan pengganti Rasulullah (dalam dakwahnya)...
ومن كان يستعمل الجن فى أمور مباحة له فهو كمن استعمل الانس فى أمور مباحة له وهذا كأن يأمرهم بما يجب عليهم وينهاهم عما حرم عليهم ويستعملهم فى مباحات له فيكون بمنزلة الملوك الذين يفعلون مثل ذلك...إلخ

2.Barangsiapa yg mempekerjakan bangsa jin pada perkara2 yg dibolehkan, maka ia seperti orang yg mempekerjakan manusia lainnya pada perkara yg dibolehkan. Dan ini seperti halnya ia memerintahkan pada apa yg diwajibkan kepada mereka, melarang mereka pada apa2 yg telah diharamkan dan mempekerjakan pada apa yg dibolehkan, maka kedudukan ini adalah kedudukan para raja yg mengerjakan hal yg seperti itu... dst..
ومن كان يستعمل الجن فيما ينهى الله عنه ورسوله إما فى الشرك واما فى قتل معصوم الدم او فى العدوان عليهم بغير القتل كتمريضه وانسائه العلم وغير ذلك من الظلم ، واما فى فاحشة كجلب من يطلب منه الفاحشة فهذا قد استعان بهم على الاثم والعدوان ثم ان استعان بهم على الكفر فهو كافر .

3.Dan barangsiapa mempekerjakan jin pada apa yg dilarang Allah dan Rasul-Nya, baik itu menyuruh kepada kesyirikan, membunuh orang yg dilarang ditumpahkan darahnya, atau dalam bentuk permusuhan kepada manusia lainnya tanpa dibunuh spt dengan cara dibuat sakit, dibuat lupa akan ilmu2nya, dan berbagai macam kedzaliman lainnya. Atau dalam bentuk keburukan seperti mengundang orang yg memintanya pada hal yg buruk.. maka ia telah meminta tolong jin pada dosa dan permusuhan... Apabila ia meminta tolong jin pada kekufuran maka orang itu menjadi KAFIR...
وان استعان بهم على المعاصى فهو عاص إما فاسق وإما مذنب غير فاسق .

Dan apabila meminta tolong jin pada kemaksiatan maka dia adalah ahli maksiat, orang yg fasiq, atau orang yg berdosa tp tdk fasiq...
وان لم يكن تام العلم بالشريعة فاستعان بهم فيما يظن انه من الكرامات مثل ان يستعين بهم على الحج أو ان يطيروا به عند السماع البدعى أو ان يحملوه الى عرفات ولا يحج الحج الشرعى الذى امره الله به  ورسوله ، وأن يحملوه من مدينة الى مدينة ، ونحو  ذلك فهذا مغرور قد مكروا به
DAN APABILA ILMU SYARIATNYA BELUM SEMPURNA LALU KEMUDIAN IA MEMINTA PERTOLONGAN JIN pada apa yg ia kira sbg bentuk karomahnya Allah spt; minta tolong pada mereka (jin) utk pergi haji atau membawanya terbang saat diperdengarkan hal2 bid'ah atau agar membawanya ke arofah utk melakukan haji yg tdk sesuai dgn tuntunan Allah dan Rasul-Nya, atau agar jin membawanya dari satu kota ke kota yg lain, atau smacamnya...
Maka dia ini MAGHRUR (tertipu) oleh jin dan jin itu telah berbuat makar kepadanya.."
#############################


Orang yg tergesa-gesa dalam menyimpulkan fatwa ini pasti langsung MEMBOLEHKAN manusia meminta tolong pada jin...
Padahal jikalau kita perhatikan perkataan syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah (ومن كان يستعمل الجن) "wa man kaana yasta'milul jinna" ~ "BARANGSIAPA MEMPEKERJAKAN JIN" ~
maka ma'lumnya menurut syaikh Sa'ad Sa'iid 'Abduh bahwa kata (اﻻستعمال) "Al-Isti'maal" (MEMPEKERJAKAN)--->>>
إنما يكون عن فضل  و علو المستعمل و ذل و مهانة و حاجة المستعمل
"Terjadi dengan keutamaan dan kemuliaan MUSTA'MIL (orang yg mempekerjakan), dan juga karena kerendahan, kehinaan, serta ketergantungan MUSTA'MAL (orang yg disuruh).."
و هذه كحال سليمان عليه السلام مع الجن الذي يخدمونه
"Dan ini sama halnya seperti Nabi Sulaiman 'alaihissalam dengan jin yg mengabdi bekerja pada beliau.."
Sedangkan kemampuan seperti itu tidak akan lagi ditemukan oleh orang-orang setelah beliau, karena doanya Nabi Sulaiman yg diabadikan dalam surat Shaad ayat 35 juz 23 :
قال رب اغفرلي و هب لي ملكا لا ينبغي لأحد من بعدي إنك أنت الوهاب...
"Ia (Sulaiman) berkata,'Ya Rabbi ampunilah aku dan karuniakanlah kepadaku kerajaan yg tidak akan pernah dicapai oleh orang-orang setelahku, sesungguhnya ENGKAU adalah Tuhan yg Mahapemberi..."
Dalam kitab An-Nubuwwaat syaikhul Islam sendiri menjelaskan ttg kedustaan orang yg mengaku-ngaku bisa menundukkan jin dan mempekerjakannya :
فإنه لا يستطيع أحد أن يسخر الجن مطلقا لطاعته ولا يستخدم أحد منهم إلا بمعاوضة، إما بعمل مذموم تحبه الجن و إما قول تخضع له الشياطين كاﻷقسام و العزائم
"Tak seorang pun mampu menaklukkan jin agar ia mentaatinya secara mutlak dan tidak bisa diperbudak pada salah seorang diantara mereka kecuali dgn sistem BARTER (bertukar), baik dgn mengerjakan perbuatan hina yg disukai jin, ataupun dengan kalimat2 yg mampu menundukkan setan spt sumpah (dgn slain nama Allah) atau dgn berbagai azimat..."
Sedangkan kata (اﻻستعانة) "Al-Isti'aanah" (MEMOHON BANTUAN) pada perkataan syaikhul islam, ma'lumnya adalah--->>>>>
فلا تكون إلا عن ذل و حاجة و انكسار المستعين للمستعان به
"Tidak akan terjadi kecuali dengan kehinaan, kebutuhan, dan kerapuhan MUSTA'IIN (Si Pemohon) kepada Musta'aan bih (Orang yg dimintai permohonan)...."
Dan perkataan syaikhul islam telah JELAS dan GAMBLANG... bahwa kebolehan isti'mal (mempekerjakan jin) dan istikhdam (menjadikan jin jd pembantu) itu berlaku pada sebagian kecil manusia yg amat sangat jarang keberadaannya, dari kalangan Nabi dan Rasul, dan para auliyaullah..
فلما لم يفرق أولئك بين الاستعمال والاستعانة سوغوا لأنفسهم أن يتذللوا للجن و يطلبوا منهم ما لا يطلب إلا من الله
"Ketika mereka tidak membedakan makna isti'mal dan isti'anah maka mereka bisa menyeret diri mereka utk merendah-rendahkan diri di hadapan bangsa jin dan memohon kepada jin sesuatu yg tidak diminta kecuali dari Allah Ta'ala...."
Jika para dukun memakai fatwa syaikhul islam ini utk menyerang ikhwah salafiyin yg mereka cap sbg wahhabi yg apa2 ngga boleh,haram, dan bid'ah.... maka mari kita tengok penjelasan manhaj lain dlm ad-Durrul Farid Syarh Jauharotu at-Tauhid (aqidah asya'irah aswaja) hal.326, disana dikatakan :
الرابع أنه لا يجوز الاستعانة بالجن في قضاء الحوائج و امتثال أوامره وإخباره بشيء من المغيبات و نحو ذلك، و استمتاع الجني بالإنسي هو تعظيمه إياه و استقامته و استعانته و خضوع له...
"Peringatan keempat: TIDAK DIPERBOLEHKAN meminta bantuan jin untuk memenuhi hajat dan mentaati perintahnya atau untuk memberi kabar ttg hal2 ghaib atau yg lainnya... Bangsa jin akan senang dengan pengagungan manusia terhadapnya, ditetapi keinginannya, dimintai bantuan, dan ketika manusia merendah kepadanya..."
Maka cukuplah Allah sbagai sebaik-baik pelindung dan penolong bagi kita... bukan yg lain.. apalagi bangsa jin...

A'azzanallahu wa iyyaakum...
Muhibbukum fillah
Muhammad Faizar Hidayatullah
★★Sokaraja, 21 Oktober 2015★★

0 komentar:

Posting Komentar