بِسمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
______________________
🍁Penyakit ‘Ain adalah penyakit yang disebabkan oleh pengaruh buruk pandangan mata, yaitu
pandangan mata yang disertai rasa takjub atau bahkan iri dan dengki terhadap apa yang
dilihatnya.
pandangan mata yang disertai rasa takjub atau bahkan iri dan dengki terhadap apa yang
dilihatnya.
📖 Dari Amir bin Robi’ah radhiyallahu anhu :
Rosullulloh shollallahu alaihi wa sallam bersabda: “Jika salah seorang dari kalian melihat sesuatu
yang menakjubkan dari saudaranya, pada dirinya atau pada hartanya, maka doakan keberkahan
padanya, karena sesungguhnya penyakit ain itu haq (benar). (HR Ahmad).
Rosullulloh shollallahu alaihi wa sallam bersabda: “Jika salah seorang dari kalian melihat sesuatu
yang menakjubkan dari saudaranya, pada dirinya atau pada hartanya, maka doakan keberkahan
padanya, karena sesungguhnya penyakit ain itu haq (benar). (HR Ahmad).
📖 Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhu, Nabi shollallahu alaihi wa sallam bersabda : “Ain (mata jahat) itu benar-benar adanya, jika seandainya ada sesuatu yang mendahului qodar, maka akan didahului oleh 'ain. Apabila kamu diminta untuk mandi maka mandilah. (hadist riwayat Muslim)
🍁 ‘Ain dapat terjadi meskipun tanpa kesengajaan pelakunya
==============
==============
kepada dirinya sendiri. Pelakunya termasuk jenis manusia yang paling jahat. Sahabat-sahabat
kami dari kalangan ahli fiqh menyatakan: Sesungguhnya bila diketahui ada orang yang
melakukan hal itu, maka penguasa kaum Muslimin harus memenjarakannya, lalu dipenuhi
seluruh kebutuhannya hingga akhir hayat.”
takjub terhadap sesuatu yang dilihatnya. Lebih dari itu pengaruh buruk ini juga bisa terjadi dari
orang yang hatinya bersih atau orang-orang yang sholih sekalipun mereka tidak bermaksud
menimpakan 'ain kepada apa yang dilihatnya. Hal ini pernah terjadi diantara para sahabat Nabi
shollallahu alaihi wa sallam, padahal hati mereka terkenal bersih, tidak ada rasa iri atau dengki terhadap sesamanya. Akan tetapi dengan izin Allah dan takdirnya, pengaruh buruk 'ain ini dapat terjadi diantara mereka.
📖 Dari Hunaif, dia berkata bahwa Amir bin Robi’ah melihat Sahl bin
Hunaif sedang mandi, lalu berkatalah Amir : “Aku tidak pernah melihat (pemandangan) seperti hari ini, dan tidak pernah kulihat kulit yang tersimpan sebagus ini” Maka terpelantinglah Sahl.
Kemudian Rosulullah shollallahu alaihi wa sallam mendatangi Amir. Dengan marah beliau berkata: "Atas dasar apa kalian mau membunuh saudaranya? Mengapa engkau tidak memohonkan keberkahan (kepada yang kau lihat)? Mandilah untuknya! Maka Amir mandi dengan menggunakan suatu wadah air, dia mencuci wajahnya, dua tangan, kedua siku, kedua lutut, ujung-ujung kakinya dan bagian dalam sarungnya. Kemudian air bekas mandinya itu dituangkan kepada Sahl, lantas dia sadar dan berlalulah bersama manusia. (HR Malik, IbnunMajah & Ibnu Hiban).
Hunaif sedang mandi, lalu berkatalah Amir : “Aku tidak pernah melihat (pemandangan) seperti hari ini, dan tidak pernah kulihat kulit yang tersimpan sebagus ini” Maka terpelantinglah Sahl.
Kemudian Rosulullah shollallahu alaihi wa sallam mendatangi Amir. Dengan marah beliau berkata: "Atas dasar apa kalian mau membunuh saudaranya? Mengapa engkau tidak memohonkan keberkahan (kepada yang kau lihat)? Mandilah untuknya! Maka Amir mandi dengan menggunakan suatu wadah air, dia mencuci wajahnya, dua tangan, kedua siku, kedua lutut, ujung-ujung kakinya dan bagian dalam sarungnya. Kemudian air bekas mandinya itu dituangkan kepada Sahl, lantas dia sadar dan berlalulah bersama manusia. (HR Malik, IbnunMajah & Ibnu Hiban).
⭕ Jenis-jenis ‘Ain ⭕
Ibnu Qoyyim rohimahullah mengatakan bahwa
penyakit ‘ain ada dua jenis : ’ain insi (‘ain berunsur manusia) dan ‘ain jinni (‘ain berunsur jin).
penyakit ‘ain ada dua jenis : ’ain insi (‘ain berunsur manusia) dan ‘ain jinni (‘ain berunsur jin).
🌾 Diriwayatkan dengan shahih dari Ummu Salamah
bahwa Nabi shollallahu alaihi wa sallam pernah melihat seorang budak wanita di rumahnya yang
wajahnya terlihat kusam. Beliau berkata, ”Ruqyah wanita ini, ia terkena ‘ain. (HR. Bukhari, Muslim dan Thabrani)
bahwa Nabi shollallahu alaihi wa sallam pernah melihat seorang budak wanita di rumahnya yang
wajahnya terlihat kusam. Beliau berkata, ”Ruqyah wanita ini, ia terkena ‘ain. (HR. Bukhari, Muslim dan Thabrani)
🌾 Al-Husain bin Mas’ud Al-Farro berkata : Adapun
sabda beliau “sa’fatun (kusam) bermakna “Nadzrotun” (terkena ‘ain dari unsur jin).
sabda beliau “sa’fatun (kusam) bermakna “Nadzrotun” (terkena ‘ain dari unsur jin).
🍁Bagaimana cara mengetahui orang yg menyebabkan dampak penyakit 'ain ???
=================
=================
1. Kabar dari orang lain tentang seseorang yang telah berbicara banyak tentangnya tanpa menyebut asma Allah, maka orang ini bisa masuk ke dalam orang-orang yang dicurigai menyebabkan 'ain.
Kesalahan terjadinya Ain, pelaku lupa mengucapkan asma Allah ketika memuji, dn tdk menahan diri ketika hasad (dengki), lgsg dilepaskan scr vulgar,sementara korban tdk membentengi diri dg dzikrullah. Kalau korban sering berdzikir, contohnya dg baca Al Falaq inSyaAllah terhindar.
2. Segala yang terlintas dalam hati korban, yakni selalu terbayang dengan orang tertentu yang ia kenal, atau terkadang terdapat perasaan yg tidak biasa, tidak nyaman, dan aneh ketika berpapasan atau berdekatan dengan orang tersebut, sering bermimpi dengan orang yang sama dan seakan-akan orang tersebut melemparinya dengan panah atau semacamnya. Maka orang itu juga bisa masuk kriteria orang yang dicurigai bahwa dia yang menyebabkan 'ain kepadanya.
3. Tersiar kabar tentang seseorang yang telah memuji dengan berlebihan tanpa menyebut
nama Allah, maka orang tersebut juga bisa masuk kriteria orang yang dicurigai.
nama Allah, maka orang tersebut juga bisa masuk kriteria orang yang dicurigai.
🍁Apakah ini termasuk su'udzon dan perbuatan dosa?
Tentu bukan termasuk su'udzon dalam perkara ini dan juga bukan termasuk ghibah ketika menyebutkan orang yang memungkinkan untuk dicurigai.
Dalilnya sangat masyhur, yaitu hadits yg diriwayatkan oleh imam Malik, Abu Dawud, dll :
Tentu bukan termasuk su'udzon dalam perkara ini dan juga bukan termasuk ghibah ketika menyebutkan orang yang memungkinkan untuk dicurigai.
Dalilnya sangat masyhur, yaitu hadits yg diriwayatkan oleh imam Malik, Abu Dawud, dll :
( dalam terjemahan bebasnya ):
Amir bin Rabi'ah memandang ke arah Sahal bin Hunaif, kemudian berkata, "Aku tidak melihat
sesuatu seperti hari ini dan tidak pula kulit wanita yg bercadar."
sesuatu seperti hari ini dan tidak pula kulit wanita yg bercadar."
Tiba-tiba Sahal jatuh pingsan. Lalu dia didatangi Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam, kemudian
ada yang berkata kepada beliau, "Ya Rasulullah, apa pendapatmu tentang Sahal? Demi Allah,
dia tidak bisa mengangkat kepalanya."
Beliau bersabda, "Apakah kalian bisa memperkirakan siapa pelakunya?" Mereka menjawab, "Kami mengira Amir bin Rabi'ah." Beliau pun memanggilnya, lalu marah kepadanya seraya berkata, "Mengapa salah seorang diantara kamu membunuh saudaranya sendiri? Maukah kamu memberikan berkah kepadanya? Mandilah dan berikan bekas air mandimu kepadanya.”
Dia kemudian membasuh wajahnya, kedua tangannya, kedua sikunya, ujung kedua kakinya,
lalu bagian dalam sarungnya dalam satu wadah, kemudian ketika disiramkan kepadanya Sahal bangun dan sadarkan diri.
ada yang berkata kepada beliau, "Ya Rasulullah, apa pendapatmu tentang Sahal? Demi Allah,
dia tidak bisa mengangkat kepalanya."
Beliau bersabda, "Apakah kalian bisa memperkirakan siapa pelakunya?" Mereka menjawab, "Kami mengira Amir bin Rabi'ah." Beliau pun memanggilnya, lalu marah kepadanya seraya berkata, "Mengapa salah seorang diantara kamu membunuh saudaranya sendiri? Maukah kamu memberikan berkah kepadanya? Mandilah dan berikan bekas air mandimu kepadanya.”
Dia kemudian membasuh wajahnya, kedua tangannya, kedua sikunya, ujung kedua kakinya,
lalu bagian dalam sarungnya dalam satu wadah, kemudian ketika disiramkan kepadanya Sahal bangun dan sadarkan diri.
⭕APAKAH MUNGKIN pengaruh 'ain timbul dari orang yg menyayangi kita?
Ya, sangat mungkin pengaruh 'ain berdampak justru dari orang-orang terdekat dan paling sayang
terhadap kita. Karena tidak ada ketentuan dalam 'ain itu timbul hanya karena adanya hasad atau dengki dari orang lain saja.
Ya, sangat mungkin pengaruh 'ain berdampak justru dari orang-orang terdekat dan paling sayang
terhadap kita. Karena tidak ada ketentuan dalam 'ain itu timbul hanya karena adanya hasad atau dengki dari orang lain saja.
📌 Bahwasannya 'ain adalah : "Menentukan sifat tertentu yg kemudian membuat setan itu takjub lalu kemudian ia meluncur dan menyakiti orang yang disifatkan."
Maka hal tsb sangat memungkinkan terjadi dari orang yg sayang kepadanya, Syaikh Hazim al- Hamdiy mengisahkan tentang kisah seorang ayah yang menyebabkan dampak 'ain kepada putranya hingga menyebabkan putranya lumpuh. Ia telah membawanya kesana kemari untuk berobat tapi tak kunjung sembuh, akhirnya setelah dibacakan doa-doa ruqyah kepada anak tersebut, anaknya muncul rasa curiga kepada ayahnya, maka ia pun meminum bekas air yg diminum oleh ayahnya. Maka ketika itu juga anaknya langsung bisa berdiri..!!!
Maka hal tsb sangat memungkinkan terjadi dari orang yg sayang kepadanya, Syaikh Hazim al- Hamdiy mengisahkan tentang kisah seorang ayah yang menyebabkan dampak 'ain kepada putranya hingga menyebabkan putranya lumpuh. Ia telah membawanya kesana kemari untuk berobat tapi tak kunjung sembuh, akhirnya setelah dibacakan doa-doa ruqyah kepada anak tersebut, anaknya muncul rasa curiga kepada ayahnya, maka ia pun meminum bekas air yg diminum oleh ayahnya. Maka ketika itu juga anaknya langsung bisa berdiri..!!!
📌 'Ain jg bisa timbul dari orang-orang yang shaleh, dalil kuat mengenai hal ini adalah kisah Sahal bin Hunaif dan 'Amir bin Rabi'ah di atas, mereka adalah shahabat Rasulullah, mereka juga orang-orang yang amat dicintai dan sangat dekat dengan Rasulullah, ridha Allah atas mereka semua.
Maka siapakah kita sekarang ini dibanding mereka sehingga aman dari dampak pengaruh 'ain?
Lakukan hal-hal berikut :
1. Memahamkannya dan meminta agar ia berwudhu atau mandi, kemudian air bekasnya ditampung lalu dimandikan kepada korban.
2. Jika merasa segan mengatakannya, usahakan makan dan minum bersama-sama
dengan orang yg dicurigai dalam SATU WADAH.
3. Meminum bekas air minum orang yang dicurigai, entah itu teh, kopi, susu, atau yg lainnya.
4. Bisa juga dengan meletakkan kain kasa yg basah di tangan orang yg tertuduh, dicelupkan air, diangkat kasanya lalu diminumkan
5. Meletakkan kain pada apa-apa yang selalu disentuh oleh orang yang tertuduh, semacam gagang pintu rumahnya, mobil, dll. Ini dilakukan jika memang orangnya benar-benar
dengki kepada korban dan tidak memungkinkan untuk ditemui.
2. Jika merasa segan mengatakannya, usahakan makan dan minum bersama-sama
dengan orang yg dicurigai dalam SATU WADAH.
3. Meminum bekas air minum orang yang dicurigai, entah itu teh, kopi, susu, atau yg lainnya.
4. Bisa juga dengan meletakkan kain kasa yg basah di tangan orang yg tertuduh, dicelupkan air, diangkat kasanya lalu diminumkan
5. Meletakkan kain pada apa-apa yang selalu disentuh oleh orang yang tertuduh, semacam gagang pintu rumahnya, mobil, dll. Ini dilakukan jika memang orangnya benar-benar
dengki kepada korban dan tidak memungkinkan untuk ditemui.
**Apa yang akan terjadi jika sudah diambil beberapa bekas dari orang yg tertuduh ?
1. Mual
2. Sakit perut/diare
3. Gatal-gatal di seluruh tubuh atau sebagian tubuh
4. Tidur amat nyenyak
5. Muncul semacam bisul kecil di tubuh
6. Bisa bernafas panjang setelah sebelumnya bernafas pendek
7. Koma sementara dan ini dampak dari besarnya 'ain yg berdampak kepadanya, dan setelahnya insya Allah sembuh total.
1. Mual
2. Sakit perut/diare
3. Gatal-gatal di seluruh tubuh atau sebagian tubuh
4. Tidur amat nyenyak
5. Muncul semacam bisul kecil di tubuh
6. Bisa bernafas panjang setelah sebelumnya bernafas pendek
7. Koma sementara dan ini dampak dari besarnya 'ain yg berdampak kepadanya, dan setelahnya insya Allah sembuh total.
Wallahu a'laam.
0 komentar:
Posting Komentar